PRIORITAS, 25/6/25 (London): Laporan media-media internasional menyebutkan, Pemerintah Inggris dikabarkan membeli 12 jet F-35A, yang mampu membawa senjata nuklir, dari Amerika Serikat (AS). Lalu, apakah pembelian jet tempur ini untuk persiapan jika terjadi perang nuklir?
Dilaporkan pula, Perdana Menteri Inggris Keir Starmer, meminta anggota Organisasi Perjanjian Atlantik Utara (North Atlantic Treaty Organization/NATO) mendukung aliansi tersebut untuk menciptakan perdamaian di wilayah tersebut.
“Komitmen Inggris terhadap NATO tidak perlu diragukan lagi, seperti halnya kontribusi aliansi untuk menjaga Inggris tetap aman dan terlindungi,” kata Starmer, seperti dilansir dari CNN, Rabu (25/6/25).
“Tetapi kita semua harus melangkah maju untuk melindungi wilayah Euro-Atlantik untuk generasi mendatang,” lanjutnya.
Kritik Donald Trump
Disebutkan, pengumuman tersebut menyusul kritik berulang kali oleh Presiden AS Donald Trump, lantaran negara-negara NATO tidak cukup menghabiskan dana untuk pertahanan.
Diketahui, pesawat tempur generasi kelima, yang sebagian besar dibuat oleh produsen AS Lockheed Martin, merupakan salah satu jet tempur tercanggih di planet ini. Hanya saja sesuai dengan teknologinya, pesawat jet ini menjadi salah satu yang termahal.
Adapun keputusan untuk memperoleh pesawat dengan kapasitas untuk membawa senjata nuklir juga merupakan penguatan besar postur nuklir Inggris. Artinya, selain penangkal nuklir laut yang dimiliki Inggris, negara itu kini juga akan bergabung dengan misi nuklir pesawat tempur NATO yang mampu membawa dua pesawat tempur.
“Di era ketidakpastian yang radikal, kita tidak bisa lagi menganggap remeh perdamaian,” tegas Starmer.
Disampaikan oleh Pemerintah Inggris, keputusan itu akan mendukung 20.000 pekerjaan dalam program F35 di Inggris, dengan 15 persen rantai pasokan global untuk jet tempur itu berbasis di Inggris. (P-8r/Bst/jr)
