24.6 C
Jakarta
Sunday, September 15, 2024

    Tegas !!!  Presiden Duterte: Penjarakan warga yang tolak vaksinasi Covid-19, jika tidak setuju,- tinggalkan Filipina, pergi ke India

    Terkait

    Manila, 23/6/21 (SOLUSSInews.com) – Sikap tegas kembali dinyatakan Presiden Filipina Rodrigo Duterte yang mengancam akan memerintahkan penangkapan warga negaranya jika menolak vaksinasi Covid-19. Seperti dilaporkan AP, Selasa (22/6/21), dia juga mengusir warganya jika tidak mau bekerja sama dalam upaya mengakhiri darurat kesehatan masyarakat.

    Dalam pidato yang disiarkan televisi pada Senin (21/6/21) malam, Duterte mengaku jengkel dengan orang-orang yang menolak untuk diimunisasi di tengah krisis kesehatan dimana kemudian justru menyebarkan virus corona.

    “Jangan salah paham. Ada krisis yang sedang dihadapi di negara ini. Ada darurat nasional. Jika Anda tidak ingin divaksinasi, saya akan menangkap Anda dan saya akan menyuntikkan vaksin ke bokong Anda,” kata Duterte.

    “Jika Anda tidak setuju untuk divaksinasi, tinggalkan Filipina. Pergilah ke India jika Anda mau atau ke suatu tempat, ke Amerika,” katanya, seraya menambahkan, ia akan memerintahkan para pemimpin desa untuk menyusun daftar penduduk yang membangkang.

    Hanya untuk dorong vaksinasi

    Sementara pada Selasa, Menteri Kehakiman Menardo Guevarra mengakui, tidak ada hukum Filipina yang mengkriminalisasi penolakan untuk mendapatkan vaksinasi terhadap virus corona.

    “Saya percaya bahwa presiden hanya menggunakan kata-kata keras untuk mendorong pulang kebutuhan kita untuk mendapatkan vaksinasi dan mencapai kekebalan kelompok sesegera mungkin,” kata Guevarra.

    Seorang pengacara hak asasi manusia, Edre Olalia, menyuarakan keprihatinan atas ancaman Duterte. Dia mengatakan, presiden tak dapat memerintahkan penangkapan siapa pun yang jelas-jelas tidak melakukan kejahatan.

    Duterte dan pemerintahannya telah menghadapi kritik atas kampanye vaksinasi yang dibebani dengan masalah pasokan dan keraguan publik. Sesudah penundaan berulang kali, vaksinasi Covid-19 dimulai pada bulan Maret.

    Menunggu vaksin Barat

    Tetapi banyak warga yang masih memilih untuk menunggu vaksin Barat. Kondisi itu mendorong beberapa kota untuk menawarkan makanan ringan dan diskon toko guna mendorong orang agar diimunisasi dengan vaksin apa pun.

    Duterte menyalahkan masalah tersebut pada negara-negara kaya Barat yang menimbun kan vaksin untuk warganya sendiri, meninggalkan negara-negara miskin seperti Filipina. Beberapa pejabat mengatakan, masalah lebih besar ialah pasokan vaksin yang tidak memadai lebih dari keraguan publik.

    Duterte juga menarik kembali pernyataan sebelumnya yang mengharuskan orang untuk memakai pelindung wajah plastik di atas masker wajah hanya di rumah sakit sebagai perlindungan tambahan.

    Sesudah para ahli memberi tahu dia tentang ancaman varian virus corona yang lebih menular, Duterte menyatakan wajib bagi orang untuk terus mengenakan pelindung wajah di dalam dan di luar ruangan. (S-AP/BS/jr

    - Advertisement -spot_img

    Viral

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here

    - Advertisement -spot_img

    Terkini