PRIORITAS, 1/3/25 (Manado): Harga daging babi di Kota Manado tak kunjung turun, sebagai dampak dari kurangnya produksi ternak babi dan hanya mengandalkan pasokan dari luar daerah.
Di pasar-pasar tradisional, daging babi dihargai Rp125.000 per kilogram hingga Rp130.000 per kilogram. Demikian juga dengan pasar swalayan dikisaran harga yang sama.
Martha, seorang ibu rumah tangga menyatakan, sangat berharap pemerintah yang baru bisa mencarikan solusi terhadap persoalan mahalnya daging babi ini.
“Mahalnya daging babi ini, sudah cukup lama, mungkin hampir dua tahun. Anehnya pemerintah tak kunjung bisa menyelesaikannya. Mudah-mudahan dengan gubernur baru ini, sudah bisa tuntas,” katanya kepada Beritaprioritas.com, Sabtu (1/3/25).
Enggan memelihara babi
Seperti diketahui, sampai saat ini sebagian besar peternak babi di Sulawesi Utara, enggan memelihara babi. Pasalnya mereka masih trauma dengan serangan penyakit babi yang menyebabkan kerugian cukup besar.
Sejumlah pedagang babi pun mengakali dengan memasok daging babi dari daerah sentra produksi, seperti Provinsi Bali dan Sumatera Utara. Itu pun jumlahnya sangat terbatas.
“Saat ini kita masih harus mendatangkan daging babi dari luar yakni Bali dan Sumatera Utara. Dampaknya harga jual jadi mahal. Mudah-mudahan kalau para peternak sudah mulai memelihara babi, harga akan turun,” kata Marthen salah seorang penjual daging babi di Pasar Kawangkoan, Kabupaten Minahasa. (P-Armin M)
