PRIORITAS, 20/3/25 (Jakarta): KPK akan memanggil mantan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil seusai Lebaran 2025 untuk dimintai keterangan terkait dugaan korupsi dalam pengadaan iklan di PT Bank BJB.
“Bisa jadi setelah Lebaran,” kata Pelaksana Harian (Plh) Direktur Penyidikan KPK Budi Sokmo di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Kamis (20/3/25).
Budi menyatakan KPK menjadwalkan pemanggilan saksi, termasuk pihak internal BJB dan vendor iklan, mulai pekan ini hingga pekan depan.
“Untuk Pak Ridwan Kamil tentunya akan kita jadwalkan sesegera mungkin setelah saksi-saksi dari internal BJB maupun pihak-pihak vendor yang memenangkan pengadaan tersebut selesai diperiksa,” ucapnya.
KPK menyelidiki dugaan dana nonbujeter di BJB, yang diduga tidak dianggarkan resmi dan digunakan tanpa pertanggungjawaban jelas.
“Kami sedang menelusuri uang tersebut digunakan untuk apa saja dan siapa yang menikmatinya. Pertanggungjawaban dana ini fiktif sehingga mengakibatkan kerugian negara sekitar Rp 222 miliar,” ucap Budi terkait kasus BJB.
Potensi kerugian negara ratusan miliar
KPK menduga terjadi markup besar dalam pengadaan iklan BJB. Ketua KPK Setyo Budiyanto menyebut potensi kerugian negara mencapai ratusan miliar rupiah.
“Potensi kerugiannya bisa sekitar setengah dari anggaran yang dialokasikan,” kata Setyo di Gedung Pusat Edukasi Antikorupsi KPK, Jakarta, Rabu (12/3/25).
Pada Senin (10/3/25), KPK menggeledah rumah Ridwan Kamil dan menyita berbagai dokumen serta barang bukti.
Setyo menegaskan, bukti yang disita masih diteliti lebih lanjut untuk memastikan keterkaitannya dengan kasus ini.
“Segala sesuatu dikaji lebih lanjut. Jika tidak relevan, pasti dikembalikan,” tuturnya terkait kasus BJB. (P-*r/Zamir A)
