27.1 C
Jakarta
Sunday, February 16, 2025

    TikTok terancam diblokir di AS, begini nasibnya!

    Terkait

    PRIORITAS, 16/1/25 (Washington): TikTok, salah satu platform hiburan dan media sosial terbesar di dunia, akan diblokir di Amerika Serikat (AS) pada akhir pekan ini jika perusahaan induk asal China, ByteDance, tidak menjual operasi TikTok di AS, dan bilamana Mahkamah Agung AS tidak campur tangan. Jika tidak ada perubahan, larangan ini akan berlaku pada Minggu, 19 Januari.

    Menurut sumber yang tidak disebutkan namanya kepada Reuters, TikTok berencana menutup aplikasinya secara nasional setelah larangan tersebut diberlakukan. Keesokan harinya, Presiden terpilih Donald Trump akan dilantik, dan meskipun ia pernah mencoba melarang TikTok selama masa jabatannya yang pertama pada 2020, ia kini berjanji akan “menyelamatkan TikTok” seperti dilansir dari BBC.

    Mengapa AS ingin melarang TikTok?

    AS khawatir TikTok, dengan memiliki sekitar 170 juta pengguna di AS, dapat mengakses data pribadi pengguna, yang menurut pemerintah AS dapat dimanfaatkan oleh China untuk kepentingan nasionalnya.

    Selain data pribadi, pemerintah juga khawatir terhadap potensi penyebaran disinformasi dan propaganda melalui platform ini, yang dianggap memiliki pengaruh besar terhadap audiensnya.

    Kapan TikTok akan diblokir?

    Pada Minggu, 19 Januari, ByteDance harus menjual operasi TikTok di AS kepada perusahaan Amerika, atau larangan akan diberlakukan. Masih ada kemungkinan adanya penjualan mendadak sebelum batas waktu tersebut, namun itu memerlukan persetujuan dari pemerintah China.

    Mahkamah Agung AS juga baru saja mendengarkan argumen terkait dampak larangan ini terhadap kebebasan berbicara, namun sikap yang terlihat di pengadilan cenderung mendukung keputusan pemerintah untuk menerapkan hukum tersebut.

    Bagaimana cara kerja larangan ini?

    Pengguna TikTok di AS tidak akan dipenjara, namun aplikasi tersebut akan dihapus dari toko aplikasi (app stores) oleh perusahaan seperti Google dan Apple, yang akan menghadapi denda hingga $5.000 per pengguna jika melanggar larangan tersebut. Pengguna yang sudah mengunduh TikTok sebelumnya tetap dapat menggunakan aplikasi, namun tidak akan bisa memperbarui aplikasi tersebut, yang akan menyebabkan TikTok tidak dapat berfungsi secara maksimal seiring waktu.

    Apakah Trump bisa hentikan larangan TikTok?

    Presiden Trump, yang akan dilantik kembali pada 20 Januari, memiliki dua opsi untuk menghentikan larangan ini. Pertama, ia bisa menginstruksikan jaksa agung untuk tidak menegakkan larangan, sehingga perusahaan seperti Apple, Google, dan Oracle tetap bisa menyediakan TikTok di AS. Namun, hal ini tidak menjamin perusahaan-perusahaan besar tersebut akan melanggar hukum, mengingat potensi denda yang sangat besar.

    Jika TikTok benar-benar diblokir, akan ada dampak besar bagi pembuat konten dan pengiklan di AS yang bergantung pada platform tersebut. Sebagai reaksi, beberapa pengguna TikTok di AS sudah mulai beralih ke platform lain, seperti aplikasi RedNote yang merupakan tiruan TikTok asal China.

    Apakah pengguna bisa gunakan VPN?

    Beberapa pengguna mungkin mencoba menggunakan VPN untuk mengakses TikTok meski diblokir. Namun, menurut para ahli, penggunaan VPN tidak akan menjadi solusi jangka panjang karena aplikasi tersebut tetap tidak bisa diperbarui, dan berbagai masalah teknis lainnya dapat muncul.

    Dengan adanya larangan ini, nasib TikTok di AS kini tergantung pada keputusan-keputusan politik yang akan datang. (P-Gio R) —- foto ilustrasi istimewa

    - Advertisement -spot_img

    Viral

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here

    Headline News

    - Advertisement -spot_img

    Terkini