PRIORITAS, 16/6/25 (Washington): The Washington Post menemukan aktivitas mencurigakan di akun email sejumlah jurnalisnya. Perusahaan segera memulai pemeriksaan keamanan setelah mendeteksi gangguan jaringan pada Kamis (12/6/25) malam.
“Saya ingin memberi tahu staf tentang kemungkinan intrusi tidak sah yang terarah ke sistem email kami,” kata Matt Murray, Editor Eksekutif, dalam memo internal.
Tim keamanan perusahaan langsung melakukan reset kata sandi seluruh staf pada Jumat (13/6/25) malam. Pihak manajemen yakin insiden tidak merambah sistem lain atau berdampak ke pelanggan.
Wall Street Journal menyebut serangan itu mungkin melibatkan dukungan pemerintah asing. Penyelidik mencatat bahwa jurnalis yang menulis soal kebijakan keamanan nasional, ekonomi, dan hubungan dengan China menjadi target utama.
“Akun Microsoft mereka mungkin telah dibobol, mengizinkan peretas membaca email kerja,” kata narasumber anonim, seperti dilansir dari Reuters, Senin (16/625).
The Washington Post menggunakan Microsoft untuk korespondensi internal. Laporan itu menyebut akun Microsoft jurnalis menjadi gerbang utama masuknya penyusup.
Serangan ini meniru pola peretasan terarah ke media sebelumnya, seperti peretasan News Corp pada 2022. Peluang pelaku mengambil konten sensitif meningkat karena masih sering dipakai untuk menyampaikan dokumen penting.
“Kelompok ini menyasar tanpa dipetakan, seperti peristiwa siber sebelumnya tahun 2022,” beber sumber ahli keamanan siber yang enggan disebutkan namanya.
Langkah The Washington Post mencakup reset kata sandi semua staf dan peningkatan proteksi sistem digital. Investigasi sedang berlangsung untuk mengidentifikasi sumber dan mencegah kejadian serupa di masa depan. (P-Khalied Malvino)
