Jhakarta, 2/7/21 (SOLUSSInews.com) – Saat berbincang dengan Mendikbud Dikti, Presiden Joko Widodo mengungkapkan lima harapan terhadap lulusan perguruan tinggi dalam berkontribusi bagi pembangunan bangsa dan negara Indonesia.
Ada harapan nomor 1 tidak boleh ditawar, karena menjadi penopang bagi persatuan dan kesatuan bangsa dan negara.
Yaitu, harapan pertama yang diungkapkan Jokowi tersebut, ialah lulusan PT tidak hanya mempunyai dedikasi yang kuat untuk kemajuan bangsa, tetapi juga harus mempunyai toleransi dalam kebinekaan.
“Itu watak yang tidak boleh ditawar,” kata Jokowi saat berbincang bersama Menteri Pendidikan Kebudayaan dan Pendidikan Tinggi (Mendikbud Dikti), Nadiem Makarim yang diunggah di Youtube Sekretariat Presiden, Selasa (15/6/21) lalu.
Harapan kedua, Jokowi menginginkan lulusan PT memiliki karakter dan skill pembelajar yang kuat. Selalu belajar hal yang baru dan aktif dalam pengetahuan. Hal ini penting, karena masa depan bangsa akan dipenuhi dengan disrupsi dan perubahan yang besar.
“Masa depan itu akan penuh dengan disrupsi, akan penuh dengan perubahan-perubahan yang besar. Kita tahu ini harus perubahan cepat sekali, bahkan penuh dengan kompetisi tanpa belajar terus-menerus, lulusan kita kan akan tertinggal oleh perkembangan Iptek yang perkembangannya sangat pesat sekali,” ujar Jokowi.
Lalu harapan ketiga, Jokowi ingin lulusan PT tidak hanya memiliki kemampuan akademik saja pada masa depan. Tetapi juga memiliki kemampuan inovasi dan inovatif. Terlebih mampu menjadi problem solver terhadap masalah-masalah sosial yang ada di masyarakat.
“Mampu menjadi problem solver terhadap masalah-masalah sosial yang ada di masyarakat, karyanya bukan hanya karya ilmiah, tetapi juga karya yang memecahkan masalah sosial melalui pemanfaatan teknologi, melalui Inovasi dan juga kewirausahaan,” terang Jokowi.
Iptek
Kemudian harapan keempat, Jokowi menginginkan lulusan PT harus menguasai Iptek yang terbaru yang mungkin belum dikuasai oleh kampus, namun sudah berkembang di dunia industri. Karena itu, sangat penting keterlibatan industri dalam dunia pendidikan.
“Oleh karena itu keterlibatan industri dalam pendidikan di kampus sangatlah penting, juga kerjasama antarkampus untuk mempercepat proses pengembangan dan penguasaan iptek terbaru,” jelas Jokowi.
Kelima, Jokowi mengharapkan lulusan perguruan tinggi Indonesia tak hanya siap bekerja, tetapi juga dapat menciptakan lapangan pekerjaan. Karena itu, sangat penting adanya pendidikan kewirausahaan.
“Lulusan kita jangan hanya siap mengisi lapangan kerja, tetapi juga mampu menciptakan lapangan kerja. Ini pentingnya pendidikan kewirausahaan dan juga Interaksi yang intensif dengan dunia industri menjadi kunci yang penting bagi karya-karya inovatif bagi lulusan kita,” papar Jokowi. (S-BS/jr)
