PRIORITAS, 31/3/24 (Jayapura): Arak-arakan pawai obor telah menjadi tradisi turun-temurun perayaan Paskah di Kota Jayapura, Papua. Sejak Minggu (31/3/24) subuh, ribuan umat Kristiani dari berbagai gereja di Kota Jayapura membanjiri jalanan dengan semangat dan kegembiraan.
Dalam selebrasi Paskah berujud pawai obor yang didominasi oleh anak-anak ini, umat Kristiani membawa obor sambil berjalan kaki, sembari mengumandangkan lagu-lagu rohani.
“Makna pawai obor ini adalah perayaan kemenangan. Umat Kristiani yang beriman kepada kebangkitan Kristus merayakan kegembiraan karena Tuhan Yesus telah bangkit mengalahkan maut,” kata Kepala Jemaat Gereja Kristen Indonesia (GKI) “Efrata” Kayu Batu, Pendeta Koresh Manggrat.
Nyalakan api unggun
Sesudah melakukan pawai keliling lingkungan gereja, umat kembali ke halaman gereja untuk menyalakan api unggun sambil terus bernyanyi.
“Api unggun yang kita nyalakan mengandung makna bahwa maut telah dikalahkan. Jumat lalu, kita merayakan hari kematian Kristus, dan hari ini, setelah tiga hari, Kristus bangkit dari antara orang mati. Semua dosa kita diampuni oleh Kristus melalui kematian-Nya, dan nyala api unggun ini adalah simbol kemenangan atas maut,” tegas Pendeta Manggrat.
Sesydah upacara menyalakan api unggun, umat akan melanjutkan dengan ibadah syukur pagi dan melanjutkan tradisi mencari telur Paskah.
“Sejak Kamis, anak-anak kita mengikuti sekolah Alkitab, dan sebagai penutup kegiatan Sekolah Alkitab, kita melanjutkan tradisi mencari telur Paskah. Telur Paskah memiliki makna sebagai simbol harapan baru, kehidupan baru bagi umat Kristiani, setelah kemenangan Kristus atas maut,” demikian Pendeta Koresh Manggrat. (P-BS/jr) — foto ilustrasi istimewa
