Danau Poso yang terletak di Kota Tentena, Kabupaten Poso, Sulteng, merupakan salah satu danau terbesar ketiga di Indonesia dan terkenal dengan keindahan alamnya, seperti air berwarna toska jernih, tepian berpasir putih, serta dikelilingi perbukitan dan hutan. (Ist.)PRIORITAS, 3/11/25 (Palu): Gubernur Sulawesi Tengah, H. Anwar Hafid, menyoroti perlunya evaluasi pelaksanaan Festival Danau Poso (FDP). Menurut penilaiannya, FDP belum maksimal dalam mempromosikan Danau Poso sebagai destinasi wisata kelas dunia.
Dikatakannya, masalah utama bukan terletak pada kehadiran Aparatur Sipil Negara (ASN) sebagai peserta, melainkan pada cara promosi yang belum masif dan efektif.
Menanggapi pelaksanaan FDP yang didominasi ASN, Gubernur Anwar Hafid menjelaskan bahwa ASN dan panitia sejatinya berperan sebagai tim promosi dan pengemas produk wisata.
“Ibarat produk, ASN atau panitia itu kehadiran mereka dalam rangka mengemas dan mempromosikan jualan, jadi itu tidak salah,” kata H Anwar Hafid kepada Beritaprioritas, lewat pesan WhatsApp, dikutip Senin (3/11/25).
Faktor yang menjadi fokus evaluasi, lanjut Gubernur, adalah cara menjual produk yang belum efektif sehingga minat wisatawan, terutama mancanegara, masih rendah. Meskipun begitu, ia mengakui adanya dampak positif dari FDP, yaitu geliat ekonomi bagi para pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang berjualan di area festival.
Konsep geopark dan inovasi
Senada dengan Gubernur, Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Sulteng, Dra. Diah Agustiningsih, M.Pd, menyayangkan stagnasi inovasi dalam konsep dan kemasan FDP dari tahun ke tahun.
“Mestinya sejak pengembangan sepenuhnya diserahkan kepada Pemda Kabupaten Poso pada tahun 2023, sudah ada inovasi. Namun yang ada tidak ada perubahan signifikan,” kata Dra. Diah Agustiningsih, M.Pd, kepada Beritaprioritas melalui WhatsApp Senin (3/11/25).
Diah Agustiningsih menyarankan agar Danau Poso dikembangkan dengan konsep geopark. Ia menjelaskan, penetapan situs warisan geologi Danau Poso oleh Kementerian ESDM telah terbit pada Oktober 2025.
“Danau Poso memiliki keunikan sebagai salah satu dari 10 Danau Purba di Dunia, konsep geopark sangat menarik dan dapat dikembangkan menjadi destinasi wisata sejarah, budaya, edukasi dan lainnya,” ujar Diah.
Dalam penelusuran Beritaprioritas lewat literatur, untuk menjadikan Danau Poso dengan keunikan sebagai destinasi wisata geopark, perlu perbaikan infrastruktur dan promosi global mendesak mewujudkan Danau Poso sebagai destinasi kelas dunia.
Disebutkan, beberapa langkah strategis perlu segera diimplementasikan, seperti perbaikan akses transportasi dengan meningkatkan jadwal penerbangan ke Bandara Kasiguncu dan memperbaiki jalan darat dari kota-kota besar.
Selanjutnya, membangun akomodasi yang sesuai standar internasional, restoran, dan fasilitas umum lainnya, dan memperkuat jaringan internet untuk mempermudah wisatawan berbagi pengalaman.
Dianjurkan pula menggunakan media sosial dan berkolaborasi dengan influencer pariwisata internasional, menciptakan citra positif dan aman bagi Danau Poso, serta menonjolkan keunikan budaya dan alamnya, termasuk Air Terjun Saluopa yang mempesona. Selain itu, perlu berkoordinasi dengan Kemenparekraf untuk promosi di tingkat global.
Dengan evaluasi yang menyeluruh dan strategi yang komprehensif, diharapkan Danau Poso tidak lagi hanya menjadi destinasi musiman, melainkan magnet pariwisata yang berkelanjutan sepanjang tahun. (P-Elkana Lengkong)
No Comments