27.1 C
Jakarta
Sunday, February 16, 2025

    Donald Trump resmi jabat Presiden Amerika Serikat periode 2025-2029

    Terkait

    PRIORITAS, 21/1/25 (Washington DC): Secara resmi, Donald Trump menjabat sebagai Presiden ke-47 Amerika Serikat untuk periode 2025-2029 setelah diambil sumpah jabatan pada pukul 12:02 Senin siang waktu setempat di Capitol Rotunda, Washington DC atau Selasa (21/1/25) waktu Indonesia. Trump mengambil sumpah jabatan dengan dipimpin oleh Ketua Mahkamah Agung AS, John Roberts.

    Pelantikan ini menandai kembalinya Trump ke Gedung Putih, setelah sebelumnya menjabat sebagai Presiden ke-45 pada periode 2017 hingga 2021. Dengan kemenangan yang signifikan dalam Pemilu Presiden 2024, Trump berhasil mengalahkan calon dari Partai Demokrat, Kamala Harris dan kembali merebut kursi kepresidenan. Hal ini merupakan bagian dari dinamika politik AS yang penuh warna, dengan berbagai perubahan dan tantangan yang harus dihadapi oleh pemerintahannya yang baru.

    Kemukakan beberapa agenda prioritas

    Trump, yang kembali menduduki jabatan presiden, telah mengemukakan beberapa agenda prioritas yang ingin diteruskan dari masa pemerintahannya yang sebelumnya, serta beberapa kebijakan baru yang menyesuaikan dengan situasi dunia dan kebutuhan domestik saat ini.

    Beberapa poin utama yang diperkirakan akan menjadi fokus utama pemerintahan Trump, pertama di bidang ekonomi dan perdagangan. Trump berencana untuk kembali memprioritaskan kebijakan “America First”, dengan fokus pada pemulihan ekonomi AS, menciptakan lapangan kerja, dan mengurangi defisit perdagangan dengan negara-negara besar, termasuk China.

    Selanjutnya, soal keamanan Nasional. Isu terkait dengan keamanan nasional dan perang melawan terorisme akan tetap menjadi prioritas, dengan Trump yang diperkirakan akan menambah anggaran militer dan memperkuat kebijakan pertahanan terhadap ancaman dari negara seperti China dan Rusia.

    Beikutnya, Trump yang dikenal dengan sikap keras terhadap imigrasi ilegal, kemungkinan besar akan melanjutkan kebijakan ketat mengenai pembatasan imigrasi, termasuk pengawasan lebih ketat terhadap perbatasan AS dan reformasi sistem imigrasi.

    Soal kesehatan dan infrastruktur juga menjadi perhatian Trump. Ia disebut-sebut akan melanjutkan kebijakan terkait reformasi sistem kesehatan yang lebih bersifat pasar bebas, serta berupaya memperbaiki infrastruktur AS dengan rencana pembangunan besar-besaran.

    Terakhir menyangkut isu sosial dan politik domestik. Sebagai Presiden yang memiliki basis pendukung yang kuat di kalangan konservatif, Trump akan terus mengedepankan kebijakan yang pro-keluarga dan konservatif di bidang sosial, seperti hukum pro-keluarga dan kebijakan hak-hak individu.

    Prosesi pelantikan

    Pantauan secara Daring, Trump dan Joe Biden tiba di Capitol Rotunda pada pukul 10:48 pagi waktu Washington DC untuk acara pelantikan presiden AS. Trump dan Biden bersama-sama menumpangi satu mobil bersama konvoi mobil lainnya dari Gedung Putih ke Capitol Rotunda.

    Dari kumpulan para tamu undangan, terlihat Elon Musk, Jeff Bezos, Mark Zuckerberg, Bill dan Hillary Clinton, Mike Pence, George W dan Laura Bush, serta Barack Obama hadir di Capitol Rotunda.

    Acara pelantikan dimulai dengan perkenalan para mantan presiden dan wakil presiden beserta pasangan mereka yang turut hadir dalam acara pelantikan tersebut.

    Acara dilanjutkan dengan penampilan dari penyanyi opera Christopher Dean Macchio yang menyanyikan lagu berjudul “O, America”, yang diikuti dengan perkenalan Joe Biden dan Kamala Harris pada acara pelantikan.

    Sesudah Donald Trump diperkenalkan dalam acara pelantikan tersebut, acara kemudian berlanjut dengan pidato dari Ketua JCCIC Senator Amy Klobuchar dan pidato dari Senator Deb Fischer, serta doa bersama. Sesudah doa bersama, JD Vance mengambil sumpah jabatan sebagai Wakil Presiden AS periode 2025-2029. (P-bwl)

    - Advertisement -spot_img

    Viral

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here

    Headline News

    - Advertisement -spot_img

    Terkini