Yerusalem, 15/2/21 (SOLUSSInews.com) – Ternuata vaksin Pfizer-BioNTech yang digunakan di Israel mulai menunjukkan hasil di mana kasus penularan Covid-19 dengan gejala anjlok lebih dari 90 persen.
Temuan ini, meskipun masih tahap awal, merupakan bukti, vaksin Pfizer tetap efektif dan ampuh dalam program vaksinasi massal yang nyata, bukan uji klinis.
Lembaga riset Clalit Research Institute di Israel menganalisis data 1,2 juta orang, separuh di antaranya mendapatkan vaksin Pfizer-BioNTech.
“Para peneliti membandingkan pasien yang mendapat vaksin dengan mereka yang tidak dan hasilnya dirilis akhir pekan kemarin,” ungkap lembaga itu.
Angka penularan Covid-19 dengan gejala — artinya orang yang tertular virus corona lalu jatuh sakit — turun 94 persen di kelompok yang sudah mendapat dua dosis suntikan. Sementara itu, tingkat penyakit Covid-19 yang parah juga anjlok 92 persen.
Konsisten dengan uji klinis
Hasil riil di dunia nyata ini konsisten dengan hasil uji klinis Pfizer, yang mendapati 95 persen proteksi terhadap Covid-19 dengan gejala.
Dalam uji klinis Pfizer, para peneliti secara acak memilih pasien penerima vaksin dan mereka yang disuntik placebo atau vaksin bohongan. Lalu dilihat dari dua kelompok tersebut berapa banyak yang jatuh sakit karena Covid-19. Lalu terlihat kelompok yang divaksin mengalami penurunan kasus drastis.
Penelitian Pfizer dikendalikan sesuai aturan uji klinis. “Sementara penelitian di Israel merupakan observasi terhadap vaksinasi riil dan tidak ada pemilihan acak terhadap siapa yang divaksin dan siapa yang tidak,” lanjut lembaga itu.
Studi observasi ini sangat penting karena bisa memberi petunjuk yang lebih pasti tentang daya tangkal vaksin terhadap virus dan bagaimana kemampuannya membentuk daya tahan penerima vaksin dalam kondisi riil. Demikian CNN. (S-CNN/BS/jr)