PRIORITAS, 19/8/25 (Jakarta): Getaran kuat mengguncang Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah, pada Minggu (17/8/25) pagi. Gempa bermagnitudo 5,8 itu menelan satu korban tewas dan puluhan orang luka.
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Poso segera menetapkan status tanggap darurat selama dua pekan. Keputusan ini tertuang dalam SK Nomor 100.3.3.2/0580/2025 yang berlaku sejak 18 hingga 31 Agustus 2025.
Kepala Pelaksana Harian BPBD Poso, Dharma Metusala, menegaskan langkah tersebut diambil karena dampak gempa meluas ke wilayah Poso Pesisir, Poso Pesisir Utara, dan Poso Pesisir Selatan.
“Status tanggap darurat bencana gempa bumi selama 14 hari terhitung mulai 18 hingga 31 Agustus 2025,” kata Dharma, Senin (18/8/25).
Laporan BPBD Sulawesi Tengah menyebutkan sebanyak 41 orang mengalami luka. Dari jumlah itu, sembilan orang luka berat, satu kritis, dan satu korban meninggal.
Selain menimbulkan korban, gempa juga merusak infrastruktur publik serta rumah warga. Kerusakan itu membuat sebagian masyarakat terpaksa mengungsi.
BMKG melaporkan gempa utama pertama kali terdeteksi dengan kekuatan magnitudo 6,0 sebelum dimutakhirkan menjadi 5,8. Episenter gempa berada 13 kilometer barat laut Kota Poso dengan kedalaman 10 kilometer.
Hingga kemarin, tercatat 57 gempa susulan. Sebagian besar berkekuatan magnitudo 3, sisanya sedikit lebih kuat.
Pemkab Poso menegaskan penetapan status darurat tidak hanya didorong oleh jumlah korban. Kerusakan bangunan dan kerugian sosial ekonomi warga juga menjadi pertimbangan utama. (P-Khalied M)
