PRIORITAS, 5/8/25 (Batam): Sejumlah investor di Batam, termasuk perusahaan Penanaman Modal Asing (PMA), mengeluhkan praktik pemerasan, intimidasi, dan penguasaan ruang publik secara ilegal oleh oknum yang mengatasnamakan organisasi kemasyarakatan.
Masalah ini mencuat usai kunjungan resmi BP Batam ke PT NOV Profab Indonesia beberapa waktu lalu. Deputi Bidang Investasi BP Batam, Fary Djemy Francis, langsung turun ke lapangan untuk memverifikasi laporan para pelaku usaha.
“Soal premanisme itu sudah kami bahas secara internal. Deputi Investasi juga telah mengecek langsung,” kata Kepala BP Batam, Amsakar Achmad, Minggu (3/8).
Menurutnya, gangguan semacam ini bisa merusak iklim investasi dan kestabilan daerah. Ia mengajak seluruh elemen masyarakat untuk membangun sinergi dan menghindari tindakan kontraproduktif.
“Kita ingin semua pihak berperan positif. Hindari gaya premanisme yang justru merugikan semua,” tegas Amsakar.
Ia menekankan pentingnya penyelesaian secara dialogis dan konstruktif, bukan melalui kekerasan atau tekanan.
“Kalau ada masalah, mari bicara baik-baik. Ruang komunikasi selalu terbuka,” lanjutnya.
Sebagai langkah antisipatif, BP Batam telah menjalin kerja sama aktif dengan aparat penegak hukum. Bahkan, BP Batam kini memiliki dashboard investasi untuk memantau kondisi lapangan secara real-time.
“Dengan sistem ini, kita bisa responsif terhadap potensi gangguan dan memastikan kenyamanan para investor,” tutupnya.
