PRIORITAS, 27/3/25 (Manado): Blak-blakan Gubernur Sulawesi Utara (Sulut), Yulius Selvanus menilai ada kejanggalan pada proyek pembangunan “Manado Outer Ringroad” tahap III. Demikian informasi yang diterima Beritaprioritas.com, Kamis (27/3/25) ini.
Disebutkan, proyek pembangunan jalan lingkar pinggiran Kota Manado ini menghubungkan Desa Kalasey-Kelurahan Winangun.
“Kejanggalannya dalam kontrak awal pembelian lahan proyek tersebut. Bagaimana mungkin harga lahan yang awalnya disepakati Rp2 miliar tiba-tiba melejit hingga Rp9 miliar,” tegas Gubernur pada Forum Konsultasi Publik Rancangan Awal Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2025-2029 di Hotel Sintesa Peninsula, Manado, baru-baru ini.
Permainan gelap di belakang layar
Gubernur mengingatakn, tidak bila ada yang boleh cari untung di proyek ini. Harga lahan naik hampir lima kali lipat hanya untuk kebun. Bahkan harga pohon kelapa pun tidak masuk akal.
“Saya minta Kajati (Kejaksaan Tinggi, Red) turun tangan, selidiki jika ada penyimpangan,” tegasnya.
Gubernur Selvanus mengatakan, akan mengevaluasi kelanjutan pembangunan Ring Road III.
Ia juga mempertanyakan apakah lonjakan harga yang begitu fantastis ini masuk akal atau justru ada permainan gelap di balik layar.
“Kalau naik dari Rp2 miliar ke Rp3 miliar mungkin masih bisa diterima. Tapi kalau langsung melompat ke Rp9 miliar, coba tanya diri kalian, logis nggak?” tandasnya.
Selvanus juga mengungkapkan, saat ini Pemprov Sulut tengah berjuang melalui upaya hukum untuk meninjau kembali kasus ini.
Ia berharap putusan pengadilan bisa mengembalikan harga tanah ke angka yang wajar, atau bahkan membatalkan pembayaran yang dianggap tidak masuk akal.
“Kalau bisa gratis, lebih bagus. Tapi ini kan masih ada proses hukum. Kami akan terus berjuang, dan kalau perlu, saya akan pakai tim hukum lain untuk memastikan keadilan,” ujarnya.
Gubernur Selvanus berkomitmen akan memberantas dugaan mafia tanah di proyek strategis ini. (P-Voucke L)
