26.7 C
Jakarta
Monday, July 21, 2025

    AS klaim bunuh pemimpin utama Houthi dalam serangan ke Yaman

    Terkait

    PRIORITAS, 26/3/25 (Washington): Militer Amerika Serikat (AS) sudah lebih dari 10 hari melancarkan serangan ke basis pemberontak Houthi di Yaman. Serangan AS sejauh ini telah menewaskan pemimpin utama Houthi, termasuk spesialis Rudal utama kelompok itu.

    Penasihat Keamanan Nasional Gedung Putih, Mike Waltz mengungkapkan sejumlah pemimpin Houthi telah tewas akibat serangan AS tersebut.

    “Kami telah menyerang markas besar mereka, kami telah menyerang simpul komunikasi, pabrik senjata, dan bahkan beberapa fasilitas produksi pesawat nirawak di atas air mereka,” kata Waltz kepada CBS News, seperti dikutip Beritaprioritas.com dari The Independent, hari Rabu (26/3/25).

    Dia tidak mengidentifikasi spesialis rudal yang terbunuh dan tidak memberikan rincian tentang pemimpin lain yang telah terbunuh.

    Tetapi laporan media Saudi mengatakan pihak Houthi mengakui kepala keamanan Abdul Malik al-Houthi tewas dalam serangan udara Amerika, yang menargetkan posisi mereka. AS mengklasifikasikan Houthi adalah kelompok teroris yang didukung Iran di Yaman.

    Ancaman pelayaran

    Komando Pusat Amerika Serikat (Centcom) sampai Selasa Malam (25/3/25) terus melancarkan serangan terhadap Houthi, sebagai bagian dari responsnya terhadap ancaman kelompok tersebut terhadap pelayaran global dan aset AS di kawasan tersebut.

    “Serangan tanpa henti terhadap Houthi, sampai kelompok itu menghentikan tindakan militernya yang menargetkan aset AS dan jalur pelayaran global”, tegas Menteri Pertahanan AS Pete Hegseth.

    Seorang pejabat AS mengatakan serangan itu merupakan pesan kepada Iran, terutama karena pemerintahan Trump sedang menjajaki negosiasi tentang program nuklir Teheran. Sebuah sumber mengindikasikan serangan AS itu dapat berlanjut selama “berhari-hari, mungkin berminggu-minggu.”

    Kelompok Houthi mengklaim 53 orang tewas dalam serangan yang dimulai pada hari Sabtu. Pejabat AS telah mengonfirmasi serangan tersebut merupakan bagian dari serangkaian operasi, yang bertujuan untuk melumpuhkan kemampuan militer kelompok Houthi.

    Serang kapal induk

    Pada hari Minggu, Houthi mengaku bertanggung jawab atas serangan terhadap kapal induk USS Harry S. Truman dan kapal angkatan laut AS lainnya di Laut Merah. Namun, AS mengatakan pasukannya telah berhasil mencegat 11 pesawat nirawak Houthi.

    Kelompok Houthi dalam pernyataan terbaru bertekad untuk terus menargetkan kapal komersil di Laut Merah,  hingga Israel mencabut blokade terhadap Gaza. Houthi juga berjanji pasukan mereka akan membalas serangan AS.

    Penasihat Keamanan Nasional AS menekankan serangan pasukannya itu menargetkan sejumlah pemimpin Houthi dan melumpuhkan mereka.

    Menteri Pertahanan Hegseth lebih lanjut menekankan pentingnya tindakan AS, dengan menyebut serangan itu tentang kebebasan navigasi. “Kami tidak akan membiarkan Houthi melanjutkan tindakan mereka tanpa kendali,” kata Hegseth.

    Sejak November 2023, Houthi telah melancarkan sejumlah serangan terhadap kapal dagang di Laut Merah dan Teluk Aden, menenggelamkan dua kapal, menyita kapal ketiga, dan menewaskan empat awak kapal.

    Presiden Donald Trump mengomentari serangan udara AS. “Kami akan menggunakan kekuatan mematikan yang luar biasa hingga kami mencapai tujuan kami.”

    Ia memperingatkan Houthi akan ada konsekwensi mematikan, jika tidak menghentikan tindakan mereka. “Neraka akan menghujani kalian dengan hujan yang belum pernah kalian lihat sebelumnya”, kata Trump.(P-Jeffry W)

    Viral

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here

    Headline News

    Terkini