Jakarta, 25/1/21 (SOLUSSInews.com) – Hari ini Presiden Joko Widodo mengajak umat Kristiani dan Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia membantu pemerintah menyukseskan program vaksinasi Covid-19 yang sedang berlangsung.
Sebagai bagian integral bangsa Indonesia, umat Kristiani juga diharapkan turut serta mengedukasi masyarakat dengan memberikan informasi yang benar tentang vaksinasi.
“Vaksinasi akan menjadi salah satu jalan kita untuk bisa pulih dan bangkit dari pandemi. Meskipun vaksinasi dilakukan, protokol kesehatan harus tetap diterapkan dengan disiplin,” kata Presiden Jokowi saat berpidato secara virtual pada pembukaan Sidang Majelis Pekerja Lengkap Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (MPL-PGI) dari Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Senin (25/1/21).
Sidang MPL-PGI yang berlangsung pada 25-26 Januari 2021, mengusung tema “Aku adalah Yang Awal dan Yang Akhir” (Wahyu 22:12-13) dan Subtema: “Bersama Seluruh Warga Bangsa, Gereja Memperkokoh NKRI yang Demokratis, Adil dan Sejahtera bagi Semua Ciptaan Berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.”
Presiden Jokowi mengatakan, saat ini pemerintah telah memesan 426 juta dosis vaksin dari empat perusahaan dan negara yang berbeda. Selain itu, pemerintah juga telah menyiapkan 30.000 vaksinator, 10.000 Puskesmas, dan 3.000 rumah sakit yang akan mendukung vaksinasi kepada kurang lebih 181,5 juta rakyat Indonesia.
Ia mengatakan, masyarakat juga harus disiplin menjalankan protokol kesehatan seperti memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak.
“Jangan ditinggalkan, jangan dianggap remeh. Pemerintah juga berkomitmen menangani isu kesehatan yang lain seperti TBC dan stunting agar kesehatan masyarakat bisa pulih dan semakin baik lagi,” katanya.
Apresiasi PGI
Presiden Jokowi menyampaikan apresiasi dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada keluarga besar Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI) di semua tingkatan yang telah membantu meringankan beban masyarakat yang terdampak pandemi dan bencana, dan juga bergerak bersama-sama dengan elemen bangsa yang lainnya.
Presiden menyampaikan hal itu saat dalam pidatonya secara virtual pada pembukaan Sidang Majelis Pekerja Lengkap PGI (MPL-PGI) dari Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Senin (25/1/21) tersebut.
Terkait kehidupan berbangsa dan bernegara, Jokowi menilai kemajemukan Indonesia merupakan anugerah dari Tuhan yang harus terus dirawat. Toleransi ialah sikap yang mulia dalam menghadapi keberagaman. Persatuan hanya akan muncul jika semua pihak mengakui dan menghormati perbedaan.
“Oleh karena itu, marilah kita bersama-sama merawat Indonesia, kita terus jaga dan amalkan nilai-nilai Pancasila, kita perkokoh ke-Indonesia-an kita, kita bangun peradaban bangsa Indonesia yang semakin maju dan semakin modern,” tegas Jokowi.
Dalam kesempatan itu, Jokowi mengajak PGI untuk membantu pemerintah dalam menyukseskan program vaksinasi Covid-19. “Saya mengajak seluruh umat Kristiani dan jajaran PGI, di mana pun berada untuk bersama-sama membantu pemerintah menyukseskan program vaksinasi ini,” kata Jokowi.
Presiden juga meminta PGI dan umat Kristiani turut mengedukasi masyarakat, memberikan informasi yang benar, vaksinasi akan menjadi salah satu jalan untuk bisa pulih dan bangkin dari pandemi. “Meski vaksinasi dilakukan, protokol kesehatan harus tetap diterapkan dengan disiplin. Memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, jangan ditinggalkan. Jangan dianggap remeh,” katanya.
Disebut Jokowi, program vaksinasi Covid-19 telah dimulai sejak 13 Januari 2021 lalu dan ia telah memerintahkan vaksinasi harus selesai sebelum 2021. Saat ini, pemerintah sudah memesan 426 juta dosis vaksin dari empat perusahaan dan negara yang berbeda.
“Kita telah menyiapkan 30.000 vaksinator, 10.000 puskesmas, dan 3.000 rumah sakit yang akan mendukung vaksinasi kepada kurang lebih 181,5 juta rakyat Indonesia,” ungkap Jokowi.
Meski tengah fokus menyelesaikan pandemi Covid-19, Jokowi menegaskan pemerintah juga tetap berkomitmen isu kesehatan yang lain seperti TBC dan stunting agar kesehatan masyarakat bisa pulih dan semakin baik lagi.
Diakui mantan Gubernur DKI Jakarta ini, sepanjang tahun 2020 hingga memasuki tahun 2021, bangsa dan negara Indonesia telah menghadapi beberapa ujian serta cobaan yang sangat berat. Salah satunya, pandemi Covid-19 yang melanda dunia 215 negara dan Indonesia telah mengakibatkan krisis kesehatan dan krisis ekonomi. “Kita bersyukur, Indonesia termasuk negara yang bisa mengendalikan dua krisis tersebut dengan baik,” tutur Jokowi.
Tetapi, kata Jokowi, permasalahan belum sepenuhnya selesai. Karena, pandemi Covid-19 masih berlangsung sehingga membutuhkan kewaspadaan dan kesiagaan. Kemudian, belum lagi pandemi ini berakhir, sudah terjadi beberapa bencana alam. Di antaranya, beberapa hari lalu, Kalimantan Selatan diterpa banjir yang melanda beberapa kabupaten dan kota, tanah longsor di Sumedang, kecelakaan Sriwijaya Air, juga gempa di Sulawesi Barat di Mamuju dan Majene.
“Kita bersama seluruh komponen masyarakat telah sigap menangani ini, tetapi kita juga harus bekerja keras untuk mengurangi risiko-risiko bencana, dan selalu siaga untuk menghadapinya. Semua bencana ini harus kita hadapi dengan tegar dan penuh kesiagaan,” terang Jokowi.
Kepala Negara menegaskan, pemulihan ekonomi nasional, percepatan dan kebangkitan ekonomi terus diupayakan oleh pemerintah. Pemerintah telah menyiapkan anggaran sebesar Rp372,3 triliun untuk mendongkrak daya beli dan konsumsi masyarakat, serta mempercepat pemulihan ekonomi nasional. Di tahun 2021 ini, program perlindungan sosial tetap dilanjutkan. (S-BS/jr)