PRIORITAS, 2/5/24 (Chicago): Akibat stok melonjak menyusul lesunya permintaan, harga minyak AS melorot lebih tiga persen menjadi US$ 79 per barel pada Rabu (1/5/24) waktu setempat, atau ke level terendah dalam tujuh minggu ini.
Data yang muncul menunjukkan, harga minyak West Texas Intermediate (WTI) acuan AS kontrak Juni mencapai US$79 per barel, turun US$2,93 (3,58 persen).
Sementara itu, Brent acuan global kontrak Juli mencapai US$83,44 per barel, atau turun US$2,89 atau 3,35 persen.
Lalu harga WTI telah turun sembilan persen dari penutupan tertingginya tahun ini sebesar US$86,91 per barel pada April di tengah kekhawatiran perang di Timur Tengah.
Tingkat persediaan tertinggi
Berdasarkan data dari Administrasi Informasi Energi, stok minyak mentah komersial AS -tidak termasuk cadangan minyak strategis- melonjak 7,3 juta barel menjadi 461 juta barel pada minggu lalu.
“Itu adalah tingkat persediaan tertinggi sejak Juni 2023,” kata Direktur Energi Berjangka di Mizuho America, Bob Yawger, dikutip CNBC International.
Tingkat pengolahan minyak mentah menjadi bensin dan produk lainnya turun menjadi 87,5 persen, lebih rendah dibandingkan 90,7 persen pada periode sama tahun lalu.
Sementara, tingkat pemanfaatan kilang menurun karena permintaan bensin berada di bawah sembilan juta barel per hari selama empat minggu terakhir. Adapun rata-rata harian permintaan bensin 8,5 juta barel per hari pada minggu lalu, 1,3 persen lebih rendah dibandingkan periode sama tahun lalu. “Pabrik penyulingan mengalami kesulitan produksi,” kata Yawger, seperti dikutip BeritaSatu.com.
Di Timur Tengah, Amerika dan mitranya terus mendorong gencatan senjata di Gaza. Delegasi Hamas berada di Kairo, Mesir pada Senin (29/4/24) untuk membahas pembebasan 33 sandera Israel sebagai imbalan gencatan senjata dan pembebasan tahanan Palestina. (P-BS/jr) — foto ilustrasi istimewa
