PRIORITAS, 18/5/25 (Jalur Gaza): Sebanyak 300 orang tewas dalam empat hari serangan pasukan Israel di Jalur Gaza. Sebelumnya hari Kamis dan Jumat sebanyak 150 orang tewas di Gaza Tengah. Serangan terbaru hari Sabtu dan Minggu menewaskan sekitar 150 orang tewas di Gaza Utara.
Militer Israel mengatakan selama 24 jam terakhir mereka telah melancarkan serangan besar-besaran sebagai bagian dari lagkah pembukaan serangan baru di Jalur Gaza, yang dikenal sebagai ‘Operasi Kereta Perang Gideon’.
Menurut Kementerian Kesehatan Gaza Lebih dari 300 orang terbunuh dalam serangan empat hari terakhir sejak hari Kamis.
“Serangan terbaru Israel dalam 24 jam terakhir telah menewaskan 150 orang. Total lebih dari 3.000 orang telah tewas sejak Israel melanjutkan perang pada 18 Maret lalu”, kata pejabat Kementerian Kesehatan yang dikuasai militan Hamas.
Pada Sabtu sore, serangan Israel menewaskan sedikitnya empat anak di kamp pengungsi Jabaliya di utara, menurut Rumah Sakit al-Awda, yang menerima jenazah tersebut.
Badan pertahanan sipil Gaza juga mengatakan serangan Israel di Gaza pada hari Jumat telah menewaskan 100 orang. Demikian seperti dikutip Beritaprioritas.com dari media Asharq Al Awsat, hari Minggu (18/5/25).
Untuk kalahkan Hamas
Militer Israel mengakui telah memobilisasi pasukan untuk mencapai kontrol operasional di wilayah Jalur Gaza.
Dalam 24 jam terakhir militer Israel mengatakan pasukannya telah menyerang lebih dari 150 target teror di seluruh Jalur Gaza.
“Operasi tersebut merupakan bagian dari perluasan pertempuran di Jalur Gaza, dengan tujuan mencapai semua tujuan perang, termasuk pembebasan mereka yang diculik dan untuk mengalahkan Hamas,” bunyi pernyataan militer Israel dalam sebuah posting berbahasa Arab di Telegram.
Israel sempat menghentikan perang di Jalur Gaza ketika terjadi gencatan senjata tahap pertama Januari 2025 lalu dengan pertukaran sandera. Sebanyak 33 sandera Israel dibebaskan militan Hamas, sedangkan Israel membebaskan hampr 2.000 tahanan Palestina dari sejumlah penjara.
Kesepakatan gencatan senjata tahap dua gagal, sehingga Israel kembali melanjukan perang di Jalur Gaza pada 18 Maret 2025 lalu hingga kini.
Perang di Jalur Gaza pecah, akibat militan Hamas dan Jihad Islam serta kelompoknya menyerang Festival musik Nova di Israel selatan pada 7 Oktober 2023 lalu.
Mereka membunuh 1200 penduduk sipil dan menculik 250 lainnya. Hingga kini masih tersisa 58 sandera Israel yang ditawan militan Hamas.
Israel yakin dari jumlah itu, 23 orang sandera masih hidup. Sedangkan 35 orang lainnya diduga sudah tewas terbunuh atau dibunuh militan Hamas dan kelompoknya, namun jenazahnya belum dikembalikan.
Militan Hamas pekan lalu membebaskan seorang sandera Israel-Amerika, Edan Alexander sebagai isyarat niat baik sebelum perjalanan Presiden Amerika Serikat Donald Trump ke Timur Tengah. (P-Jeffry W)