PRIORITAS, 9/12/24 (Jakarta): Ya, ternyata orang yang mengonsumsi setidaknya lima porsi cokelat hitam (dark chocolate) per minggu memiliki risiko 21 persen lebih rendah terkena diabetes tipe 2, dibandingkan dengan orang yang jarang atau tidak pernah mengonsumsi cokelat.
Demikian kesimpulan sebuah penelitian dari Departemen Nutrisi di Harvard TH Chan School of Public Health, Amerika Serikat.
Dilaporkan, penelitian tersebut juga menemukan, orang dengan mengonsumsi lima porsi cokelat jenis apa pun setiap minggu dikaitkan dengan risiko diabetes tipe 2 lebih rendah sebesar 10 persen, dibandingkan dengan mereka yang tidak mengonsumsi cokelat sama sekali, seperti dikutip Antara dari siaran WebMD, Kamis (4/12/24), dan Beritaprioritas.com memberitakannya hari Senin (9/12/24) ini.
“Temuan kami menunjukkan bahwa tidak semua cokelat dibuat sama,” kata Binkai Liu, salah satu penulis utama penelitian tersebut sekaligus mahasiswa doktoral di Departemen Nutrisi di Harvard TH Chan School of Public Health.
“Bagi siapa pun yang menyukai cokelat, ini adalah pengingat bahwa membuat pilihan kecil, seperti memilih cokelat hitam daripada cokelat susu, dapat memberikan perbedaan positif bagi kesehatan mereka”.
Sementara itu, para peneliti mencatat, penelitian terdahulu tentang konsumsi cokelat hitam dan risiko diabetes tipe 2 memiliki temuan yang tidak konsisten mengenai manfaatnya atau tidak. Selain itu, hanya sedikit dari penelitian tersebut yang meneliti perbedaan dalam asupan cokelat susu dengan cokelat hitam.
Terkait itulah, mereka mencoba untuk melakukan penelitian terbaru mengenai cokelat hitam dan dampaknya terhadap kesehatan. Penelitian baru itu pun telah dipublikasikan dalam jurnal medis Inggris BMJ dan menganalisis data dari 192.208 perawat dan petugas kesehatan yang secara teratur melaporkan kebiasaan makan mereka melalui survei dan tidak menderita diabetes tipe 2 sejak awal.
Dalam penelitian tersebut, orang-orang dengan masalah jantung telah dikecualikan, begitu pula orang-orang yang menderita kanker.
Berkorelasi dengan berat badan?
Selanjutnya, peserta studi ditanyai seberapa sering mereka makan “satu batang atau bungkus cokelat”, kemudian para peneliti melaporkan, mereka menghitung setiap sajian sebagai satu ons, yang disebut sebagai porsi makanan standar. Satu ons setara dengan sepotong kecil cokelat.
Dari penelitian tersebut menunjukkan, semakin banyak seseorang mengonsumsi cokelat, semakin besar kemungkinan terjadinya kenaikan berat badan. Namun, para peneliti mengatakan hal tersebut paling terlihat di antara orang-orang yang mengonsumsi cokelat susu.
“Kami terkejut dengan perbedaan yang jelas antara dampak cokelat hitam dan cokelat susu terhadap risiko diabetes dan manajemen berat badan jangka panjang,” kata Qi Sun, ScD, MD, seorang profesor madya kedokteran, nutrisi, dan epidemiologi Harvard.
“Meskipun cokelat hitam dan cokelat susu memiliki kadar kalori dan lemak jenuh yang sama, tampaknya polifenol yang kaya dalam cokelat hitam dapat mengimbangi efek lemak jenuh dan gula terhadap penambahan berat badan dan diabetes. Ini adalah perbedaan menarik yang layak untuk ditelusuri lebih lanjut,” kata Prof Qi Sun. (P-jr)