Cikarang, 30/6/20 (SOLUSSInews.com) – Hingga akhir Maret 2020, laba kotor PT Lippo Cikarang Tbk atau LPCK mencapai Rp269,5 miliar, naik dari tahun sebelumnya yang hanya Rp168,5 miliar.
Yang lebih fantastis, laba bersih perusahaan meningkat hingga 385 persen dari Rp165 miliar pada Q1 2019 menjadi Rp799 miliar pada Q1 2020. Kenaikan itu ditopang oleh pendapatan lain dari peningkatan nilai wajar investasi DINFRA USD sebesar Rp626 miliar.
Kinerja keuangan PT Lippo Cikarang Tbk (LPCK) pada awal tahun 2020 ini memang terbilang positif dengan kenaikan pendapatan 44 persen dari Rp399 miliar menjadi Rp574 miliar.
Penjualan rumah tinggal dan apartemen menjadi kontributor utama atas pendapatan perusahaan properti dalam Grup Lippo ini.
Kenaikan penjualan rumah
Dalam rilis kinerja keuangan di keterbukaan informasi, kenaikan penjualan rumah tinggal dan apartemen yang dikantongi LPCK naik dari Rp304 miliar pada Q1 2019 menjadi Rp362 miliar pada Q1 2020.
Ini setara dengan 63 persen dari total pendapatan. Sementara itu, penjualan tanah komersial dan ruko tercatat sebesar Rp57 miliar, sedangkan penjualan tanah industri menjadi sebesar Rp59 miliar.
Lebih lanjut, pendapatan LPCK juga ditopang oleh peningkatan pendapatan berulang dari divisi manajemen kota sebesar enam persen menjadi Rp83 miliar.
Sayangnya, pendapatan sewa mengalami penurunan sebesar 23 persen dari Rp17 miliar menjadi hanya Rp13 miliar.
Fokus mengelola arus kas
Presiden Direktur LPCK, Simon Subiyanto, menjelaskan, pihaknya masih akan fokus mengelola arus kas dan mengupayakan operasional yang efisien dan bernilai tambah bagi para pemangku kepentingan.
“Kami percaya permintaan pasar akan kualitas rumah hunian dengan harga terjangkau akan tinggi, mengingat populasi negara yang tinggi ditambah dengan kepemilikan rumah yang rendah. Ke depan, kami akan menghasilkan lebih banyak produk kreatif yang akan memenuhi permintaan pasar,” jelas Simon Subiyanto. (S-WE/jr — foto ilustrasi istimewa)