Tonton Youtube BP

Sutradara, Produser dan Aktris “Sore: Istri dari Masa Depan” kampanye Piala Oscar di AS

Harley DT
22 Nov 2025 17:28
4 minutes reading

PRIORITAS, 22/11/25 (Jakarta): Dalam keikut-sertaannya ke ajang Academy Awards ke-98 alias Piala Oscar 2026, film “Sore: Istri dari Masa Depan” melakukan kampanye di Amerika Serikat. Puncak acara Piala Oscar 2026 akan digelar pada 15 Maret 2026 di Los Angeles, California, Amerika Serikat.

Resmi mewakili Indonesia dalam kategori “Best International Feature Film”, sutradara Yandy Laurens, produser Suryana Paramita, dan aktris Sheila Dara Aisha hadir dalam wawancara TheWrap Screening Series. Mereka membahas kunci perubahan film dari serial web tahun 2017 menjadi salah satu dari lima film layar lebar terlaris di Indonesia pada 2025.

Kepada media AS TheWrap, Paramita menjelaskan perubahan fokus cerita secara mutlak terjadi seiring evolusi pandangan Laurens tentang pernikahan, yang berbeda dari versi serial web.

“Ia berbagi sudut pandangnya tentang pernikahan ketika ia masih lajang, dan sekarang ia sudah menikah dan punya dua anak, ia memiliki perspektif baru tentang pernikahan dan ingin berbagi sudut pandangnya dalam makna yang lebih mendalam,” kata Paramita kepada TheWrap sebagaimana dilansir dari Antara Sabtu (22/11/25).

Meskipun babak pertama cerita tetap dipertahankan oleh sutradara, produser memastikan adaptasi itu membawa arah dan kedalaman yang berbeda. Laurens, yang kini telah menikah, menegaskan perubahan tersebut didorong oleh tema cinta tanpa syarat.

“Saya menemukan bahwa jika seseorang mencintai Anda tanpa syarat, itu adalah kesempatan untuk, Anda tahu, bertumbuh tanpa (penghakiman),” ujar Laurens.

Ditambahkannya, cinta dari pasangan yang tanpa syarat terasa seperti kesempatan kedua dalam hidup.

Perjalanan waktu

Film “Sore: Istri Dari Masa Depan” menceritakan tentang Sore (Sheila Dara Aisha) yang melakukan perjalanan waktu demi mencegah tragedi pada calon suaminya, Jonathan (Dion Wiyoko).

Sheila Dara, yang mengambil alih peran dari Tika Bravani di web series, mengaku kesulitan menghubungkan diri dengan karakter Sore yang mencintai begitu dalam hingga rela terjebak dalam lingkaran waktu.

Namun, melalui diskusi mendalam, ia dan tim menemukan lapisan karakter yang lebih kompleks pada karakter Sore dalam film, bukan hanya cinta, tetapi ada unsur kesedihan karena kehilangan dan bahkan obsesi untuk menyelamatkan pasangannya.

“Sore” berada di tengah tradisi sinema perjalanan waktu, dan bahkan merupakan subgenre romansa lingkaran waktu yang lebih spesifik.

Raih 3,08 juta penonton

Laurens menyatakan, meskipun belum pernah menonton “Groundhog Day” sebelum menambahkan karyanya sendiri ke dalam daftar film tentang perjalanan waktu, ia mengatakan bahwa film-film fantasi, fiksi ilmiah, dan film-film dengan waktu yang tidak teratur, merupakan pengaruh dalam karyanya. Ia menyebut beberapa film yang ia maksud seperti “A Chinese Odyssey” karya Jeffrey Lau, “Inception” karya Christopher Nolan, dan “Rashomon” karya Akira Kurosawa.

“Itulah mengapa saya menyukai genre fantasi: seperti undangan untuk perjalanan yang sangat unik, melihat kemungkinan yang tidak akan terjadi dalam hidup kita,” ujar dia.

“(Perjalanan waktu membawa) kita melangkah sangat jauh, tetapi pada akhirnya kita… lebih memahami diri kita sendiri,” kata Laurens lagi.

Disebutkan, Paramita sempat ragu untuk menggarap film fantasi berskala besar, karena ia tahu film bergenre fantasi biasanya kurang diminati di negara asalnya.

Akan tetapi, tidak menyangka sambutannya sangat meriah, dengan “Sore: Istri Dari Masa Depan” yang meraih 3,08 juta penonton, dan pengakuan sebagai perwakilan resmi Academy Awards dari Indonesia semakin memuaskannya. “Kami sangat berterima kasih,” kata sang produser.

“Kami sangat senang bisa mendapatkan pengalaman ini, menayangkan film kami kepada penonton AS, dan semoga pengalaman ini juga akan bermanfaat bagi penonton AS,” kata Paramita merujuk kampanye yang lebih luas, termasuk pemutaran khusus di Los Angeles dan New York, demi menarik perhatian para anggota Academy.

“Sore” memenuhi syarat

Dilansir dari Variety, Sabtu, Academy mendefinisikan “International Feature Film” sebagai film berdurasi panjang (lebih dari 40 menit) yang diproduksi di luar AS dengan dialog yang sebagian besar berbahasa non-Inggris.

Anggota Academy dari semua cabang dapat memberikan suara di babak penyisihan jika mereka memenuhi persyaratan minimum penayangan untuk kategori tersebut.

Serupa dengan kategori dokumenter, daftar pendek berisi 15 judul akan diumumkan pada 16 Desember.

Sementara ini, film “Sore: Istri Dari Masa Depan” menjadi film Indonesia yang memenuhi syarat sebagai kategori film panjang internasional dari total 86 film yang memenuhi syarat dari berbagai negara atau wilayah di seluruh dunia. (P-hdt)

No Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Video Viral

Terdaftar di Dewan Pers

x
x