Jakarta, 26/9/22 (SOLUSSInews.com) – Saat ini ada tren pendapatan negara yang bersumber dari penerimaan perpajakan, penerimaan negara bukan pajak arau PNBP serta kepabeanan dan cukai terus menunjukan peningkatan.
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan, sampai dengan 31 Agustus 2022, realisasi pendapatan negara sebesar Rp1.764,4 triliun dari target sampai akhir 2022 berdasarkan Perpres 98/2022 yang sebesar Rp2.266,2 triliun.
“Tren pertumbuhan pendapatan negara berlanjut, mencapai 49,8 persen (yoy) sebagai dampak harga komoditas dan terjaganya pemulihan ekonomi,” kata Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN Kita, Senin (26/9/22).
Untuk penerimaan pajak, realisasinya mencapai Rp1.171,8 triliun atau tumbuh 58,1 persen (yoy). Realisasi kepabeanan dan cukai juga tumbuh sebesar 30,5 persen (yoy) mencapai Rp206,2 triliun. Selanjutnya, kinerja PNBP sampai dengan 31 Agustus 2022 mencapai Rp386 triliun atau tumbuh 38,9 persen.
Sementara itu, belanja negara, sampai dengan 31 Agustus 2022 telah mencapai Rp1.657 triliun atau tumbuh 6,2 persen yoy, terdiri dari belanja pemerintah pusat Rp1.178,1 triliun serta Transfer ke Daerah dan Desa (TKDD) sebesar Rp478,9 triliun. Di tahun 2022 ini, belanja pemerintah ditargetkan sebesar Rp3.106,4 triliun.
“Pertumbuhan belanja negara semakin baik. Namun perlu diantisipasi kebutuhan subsidi dan kompensasi serta pemberian Bansos tambahan untuk meningkatkan daya beli masyarakat. Belanja terus diakselerasi untuk mengimbangi pendapatan guna perlindungan masyarakat dan pemulihan ekonomi,” ujarnya.
Sri Mulyani menambahkan, APBN masih mencatatkan surplus dan terdapat Silpa yang dihasilkan dari membaiknya kinerja penerimaan. Keseimbangan primer juga tetap terjaga seperti bulan sebelumnya.
“Untuk keseimbangan primer kita positif di Rp342,1 triliun. APBN kita juga dalam kondisi surplus Rp107,4 triliun dibandingkan tahun lalu yang defisit Rp383,1 triliun,” ungkap Sri Mulyani. (S-BS/jr)