Tonton Youtube BP

Investor antre, Batam banjir sumber dolar baru bagi Indonesia

Jeffrey Rawis
19 Jul 2024 04:40
2 minutes reading

PRIORITAS, 19/7/24 (Batam): Sebagai gerbang investasi global bagi Indonesia, Batam memang benar-benar membuktikan kelasnya dari waktu ke waktu. Apa saja bisnis yang masuk ke sana, rata-rata berhasil berkembang dengan baik, termasuk perusahaan data center. Ini terjadi karena Batam memang berada di alur perekonomian global.

Terkini, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian menyatakan, makin banyak perusahaan data center yang menyatakan minat untuk masuk ke Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Nongsa Digital Park di Batam.

Pihak Kemenko Perekonomian menyebut, saat ini sudah ada 10 perusahaan yang menyatakan komitmen, sedangkan enam perusahaan lainnya masih antre untuk masuk.

“Sekarang ada 10 yang komitmen, yang sedang antre ada enam,” kata Sekretaris Kemenko Perekonomian, Susiwijono Moegiarso di sela acara Peluncuran Geoportal Kebijakan Satu Peta 2.0 di Jakarta, dikutip Jumat, (19/7/24).

Sudah membangun gedung

Selanjutnya, Susiwijono mengatakan, dari 10 perusahaan yang sudah menyatakan komitmen, ada sembilan perusahaan yang sudah mulai membangun gedung.

Dikatakannya, dalam pembangunan data center ini, pemerintah sangat memperhatikan kecukupan pasokan listrik dan air.

Susiwijono belum menyebutkan nilai investasi perusahaan data center tersebut. Namun, dia mengatakan perusahaan-perusahaan ini sebagian besar merupakan korporasi data center terbesar di dunia. Salah satunya, kata dia, merupakan perusahaan pengembang data center berbasis artificial intelligence (AI), yaitu GDC.

“Kalau yang lainnya kan internet data center,” ujar dia.

Perluasan lahan

Lebih lanjut Susiwijono mengatakan, untuk enam perusahaan lain yang sedang antre, mereka berasal dari berbagai negara mulai dari China sampai Amerika Serikat.

Namun, dia mengatakan pemerintah belum menyetujui enam perusahaan itu untuk masuk karena keterbatasan lahan, serta kecukupan suplai listrik dan air. Dia mengatakan pemerintah tengah mencari perluasan lahan untuk enam perusahaan itu.

“Nongsa Digital Park itu lahannya terbatas, yang ada sekarang cukup untuk 10. Termasuk untuk kebutuhan suplai listrik dan air. Data center itu butuh listrik dan air yang besar sekali,” kata Susiwijono Moegiarso. (P-CNBCi/jr) — foto ilustrasi istimewa

No Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Video Viral

Terdaftar di Dewan Pers

x
x