33.7 C
Jakarta
Tuesday, October 15, 2024

    Indonesia tentukan mati hidupnya cengkeh, peran RI tak tergantikan

    Terkait

    PRIORITAS, 27/9/24 (Jakarta): Cengkeh merupakan sebuah komoditas yang memiliki sejarah panjang dan beragam kegunaannya.

    Hingga kini, Indonesia tetap dikenal sebagai produsen cengkeh terbesar di dunia, yakni menguasai sekitar 70 persen produksi global.

    Pertama kalinya, cengkeh ditemukan di Kepulauan Maluku, yang juga dikenal sebagai “Kepulauan Rempah”. Meski produksi terbesar sekarang antara lain di Tanah Minahasa, Provinsi Sulawesi Utara.

    Diketahui, dalam catatan sejarah, cengkeh merupakan salah satu rempah yang diperebutkan oleh bangsa Eropa pada masa kolonial, menjadi simbol penting perdagangan rempah di Asia Tenggara. Hingga kini, cengkeh masih memiliki peran strategis dalam perekonomian Indonesia.

    Memiliki beragam manfaat

    Sesungguhnya cengkeh memiliki beragam manfaat, baik sebagai bumbu dapur maupun bahan dalam industri obat-obatan dan rokok. Di bidang kuliner, cengkeh memberikan rasa dan aroma yang khas pada masakan, seperti kari dan berbagai minuman rempah.

    Sementara itu, di industri kesehatan, cengkeh sering digunakan dalam pembuatan minyak esensial untuk mengobati sakit gigi dan meningkatkan kesehatan mulut. Selain itu, cengkeh merupakan bahan utama dalam produksi rokok kretek, yang sangat populer di Indonesia.

    Produksi terus meningkat

    Selanjutnya, dari sisi produksi, data dari Badan Pusat Statistik menunjukkan tren peningkatan produksi cengkeh Indonesia dari 2012 hingga 2023.

    Dalam catatan BPS, pada 2012, produksi cengkeh tercatat sebesar 97,8 ribu ton, dan terus meningkat hingga mencapai puncaknya pada tahun 2019 sebesar 139 ribu ton.

    Akan tetapi, setelah 2019, produksi sedikit menurun dan stabil di sekitar 134-136 ribu ton pada 2022-2023.

    Berdasarkan laporan World Population Review sebagaimana dilansir CNBCIndonesia.com, Indonesia memproduksi sekitar 109.600 ton cengkeh setiap tahun, yang menyumbang 70 persen dari total produksi dunia. Artinya, Indonesia sangat menentukan hidup matinya perdagangan cengkeh dunia.

    Indonesia tetap unggul dengan iklim tropis dan budidayanya

    Kendati posisi Indonesia menjadi penguasa dalam produksi cengkeh global, beberapa negara lain juga berperan penting dalam pasar cengkeh internasional. Disebut World Population Review, di posisi kedua, ada Madagaskar yang menyumbang sekitar 27 persen dari produksi dunia, dengan total sekitar 10.986 ton.

    Di samping itu, ada negara-negara seperti Komoro, Malaysia, China, Kenya, Sri Lanka, dan Tanzania juga menjadi pemain utama dalam produksi cengkeh. Meskipun demikian, Indonesia tetap unggul dengan iklim tropis dan sejarah panjang budidaya cengkeh.

    Mempertahankan poisisi pemimpin dunia

    Nah, dalam upaya untuk mempertahankan posisinya sebagai pemimpin dunia dalam produksi cengkeh, Indonesia perlu memperhatikan beberapa aspek penting.

    Yang pertama, peningkatan akses terhadap teknologi pertanian modern sangat dibutuhkan agar produktivitas dapat terus meningkat.

    Kemudian kedua, pemerintah perlu mendukung para petani cengkeh melalui kebijakan yang berpihak pada peningkatan kualitas dan kuantitas produksi. Langkah-langkah ini dapat membantu Indonesia menghadapi persaingan dengan negara-negara penghasil cengkeh lainnya.

    Faktanya hingga kini, cengkeh pada akhirnya tetap menjadi salah satu komoditas andalan Indonesia yang tidak hanya memberikan kontribusi ekonomi yang signifikan, tetapi juga memiliki nilai budaya tinggi. Dengan strategi yang tepat, Indonesia dapat terus memperkuat posisinya sebagai produsen cengkeh terbesar di dunia sambil meningkatkan kualitas dan keberlanjutan produksinya. (P-jr) — foto ilustrasi istimewa

    - Advertisement -spot_img

    Viral

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here

    - Advertisement -spot_img

    Terkini