PRIORITAS, 21/3/25 (Tondano, Minahasa): Pengembangan Danau Tondano, baik sebagai kawasan wisata, juga sumber perekonomian dan sosial rakyat di sekitarnya, kini semakin mendapat atensi pemerintah pusat, khususnya Presiden Prabowo Subianto. Terkait itu, Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD), Jenderal TNI Maruli Simanjuntak melakukan peninjauan di kawasan Danau Tondano, di Desa Tonsaru, Kecamatan Tondano Selatan, Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara. Demikian informasi yang diterima Beritaprioritas.com, Jumat (21/3/25) ini.
Dilaporkan, peninjauan Kepala Staf TNI AD Jenderal Maruli Simanjuntak bersama Gubernur Sulut Mayjen (Purn) Yulius Selvanus, didampingi Pangdam XIII/Merdeka Mayjen TNI Suhardi, dan Kapolda Sulut Irjen Pol Roycke Harry Langie, tersebut berlangsung Kamis (20/3/25) kemarin.
Kehadiran KASAD Maruli Simanjuntak di lokasi program ini menandakan komitmen kuat pemerintah pusat dan daerah dalam menjaga kelestarian danau terbesar di Sulawesi Utara tersebut.
Atas arahan presiden
Selanjutnya Jenderal Maruli Simanjuntak mengatakan, gagasan program pembersihan Danau Tondano ini berawal dari percakapannya dengan Presiden Prabowo Subianto.
“Suatu sore saya berbincang dengan Pak Presiden. Saya sampaikan bahwa Indonesia sudah puluhan tahun, tapi membersihkan danau saja belum tuntas,” ujar Simanjuntak.
Ia kemudian memperlihatkan alat pembersih eceng gondok yang dapat bekerja dengan cepat. Presiden Prabowo, yang dikenal memiliki perhatian besar terhadap lingkungan dan kampung halamannya, langsung memberi instruksi untuk menerapkan teknologi ini di Danau Tondano.
Sebagai bentuk komitmen nyata, KSAD bersama Gubernur Yulius Selvanus, Pangdam XIII/Merdeka, dan Kapolda Sulut ikut turun langsung ke danau dengan menaiki perahu ponton. Alat ini digunakan untuk membersihkan eceng gondok yang selama ini menjadi permasalahan utama pendangkalan danau.
Peran TNI diapresiasi Gubernur Yulius
Sementara itu, Gubernur Sulawesi Utara, Mayjen TNI (Purn) Yulius Selvanus, mewakili masyarakat Sulut, menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada TNI atas kepeduliannya terhadap Danau Tondano.
“Kegiatan ini sangat membantu. Kita sudah melihat hasilnya, dan sekarang danau terlihat jauh lebih bersih. Atas nama masyarakat, saya mengucapkan terima kasih,” ujar Gubernur Yulius.
Ia juga menekankan pentingnya keterlibatan masyarakat dalam menjaga kelestarian danau yang menjadi salah satu ikon pariwisata Sulawesi Utara.
“Pak Presiden ingin Sulawesi Utara menjadi destinasi wisata unggulan. Sebentar lagi juga akan dibangun sekolah unggulan di Minahasa. karena itu, mari kita rawat lingkungan kita bersama-sama,” tambahnya.
Danau Tondano jadi model pembersihan danau
Disebutkan, Danau Tondano merupakan salah satu dari 15 danau prioritas nasional yang mengalami permasalahan lingkungan serius. Dengan kedalaman antara 13 hingga 30 meter dan luas mencapai 4.378 hektare, danau ini kini menghadapi ancaman pendangkalan akibat penyebaran eceng gondok yang telah mencapai 294 hektare.
Jenderal Maruli menegaskan, model pengerjaan pembersihan Danau Tondano ini bisa menjadi percontohan bagi danau-danau lain di Indonesia.
“Saya berharap sistem yang diterapkan di sini bisa menjadi model nasional. Ada banyak danau di Indonesia yang memiliki permasalahan serupa, bahkan lebih parah,” tuturnya.
Ia juga menyebut kolaborasi antara Presiden Prabowo dan Gubernur Yulius Selvanus sebagai faktor utama keberhasilan program ini.
“Pak Gubernur tahu persis visi Pak Presiden dalam pengabdian kepada rakyat. Saya yakin, dengan kepemimpinan mereka, program ini bisa menjadi contoh bagi daerah lain,” tambahnya.
“TNI Manunggal Memelihara Danau Tondano”
Sementara itu, Program “TNI Manunggal Memelihara Danau Tondano” telah dimulai sejak 17 Februari dan akan berlangsung hingga 22 Mei 2025. Dalam 63 hari pelaksanaannya, program ini melibatkan 49 personel TNI-Polri, pemerintah daerah, serta masyarakat. Enam unit perahu ponton digunakan untuk membersihkan eceng gondok secara masif.
Selain membersihkan danau, program ini juga mencakup:
+ Karya Bakti Massal: Penghijauan di sepanjang pinggiran danau.
+ Bakti Sosial: Penyaluran bantuan Sembako bagi masyarakat sekitar.
+ Dharma Bhakti Pertiwi: Kegiatan sosial untuk kesejahteraan warga.
+ Sosialisasi Pengelolaan Eceng Gondok: Mengedukasi warga untuk memanfaatkan eceng gondok menjadi kerajinan tangan dan pupuk kompos.
Program ini diharapkan tidak hanya membersihkan Danau Tondano, tetapi juga meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kelestarian lingkungan.
Dengan dukungan penuh dari pemerintah pusat, TNI, dan Gubernur Sulut Yulius Selvanus, Danau Tondano kini berada di jalur yang tepat untuk menjadi danau percontohan dalam pelestarian ekosistem air tawar di Indonesia. (P-Voucke L)