Ketum Gerindra Prabowo Subianto blak-blakan mengenai isi pertemuan empat mata dengan Jokowi sebelum ia resmi jadi presiden. (Dok Ist)
PRIORITAS, 15/2/25 (Sentul, Bogor): Ketika berpidato di HUT ke-17 Partai Gerindra di Sentul, Bogor, Jawa Barat, pada Sabtu (15/2/25), Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto buka-bukaan soal pembicaraan empat mata dengan Joko Widodo sebelum resmi dilantik menjadi presiden kedelapan Indonesia pada Oktober 2024. Jokowi merupakan presiden RI periode 2014-2024.
Secara terang-terangan Prabowo mengatakan, Joko Widodo (Jokowi) membantu dirinya sejak sebelum dilantik.
“Pak Jokowi telah membantu, sebelum saya dilantik pun beliau sudah membantu memperlancar kegiatan kita,” ungkapnya dalam pidato yang disiarkan langsung MetroTV.
Membahas transisi pemerintahan
Diungkapkannya, sebelum dilantik pada 20 Oktober, Jokowi telah memanggilnya berkali-kali untuk membahas transisi pemerintahan dan jabatan-jabatan tertentu.
“Badan Gizi Nasional (BGN) bisa begitu cepat di luar dugaan orang. Tapi, siapa yang membentuk Badan Gizi Nasional? Siapa yang menandatangani? Sebelum 20 Oktober, yang membentuk adalah Pak Jokowi,” ujar Prabowo, disambut aplaus hadirin.
Diketahui, Badan Gizi Nasional merupakan lembaga baru yang fokus mengurus program unggulan Prabowo: Makan Bergizi Gratis (MBG).
Dipaparkannya lagi, karena sudah terbentuk, tim transisi Prabowo untuk MBG pun diklaim sudah mulai bekerja sebelum Oktober.
“Beliau yang bentuk sehingga kita sudah kerja selama Oktober,” ungkap Presiden RI itu.
Selanjutnya Prabowo mengatakan, per Januari 2025 pemerintah sudah menggelar uji coba Makan Bergizi Gratis di sejumlah wilayah.
Kemudian ia menyebutkan, hingga kini tercatat 770 ribu anak merasakan MBG. Prabowo menargetkan akhir Februari anak-anak yang bisa menikmati makan siang itu bisa mencapai satu juta.
Hargai orang-orang yang sudah berjuang
Selanjutnya pada kesempatan tersebut, Prabowo juga meminta publik menghargai orang-orang yang sudah berjuang untuk negara termasuk para presiden.
Sebagaimana dilansir CNNIndonesia.com, dikatakannya lagi, setiap para presiden, memang punya kekurangan dan kesalahan, tetapi mereka telah berusaha melakukan yang terbaik untuk Indonesia. (P-jr)