Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.(Dok/sindonews.com)PRIORITAS, 22/11/25 (Jakarta): Pendirian Negara Palestina tak akan diterima oleh Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu meski Tel Aviv bisa menjalin hubungan dengan Arab Saudi.
Ditegaskan Netanyahu posisinya saat wawancara dengan media Israel, Abu Ali Express. Ketika itu, dia ditanya soal prospek gencatan senjata dan resolusi yang baru-baru ini disahkan Dewan Keamanan PBB.
“Tidak akan ada negara Palestina. Sesederhana itu, itu adalah ancaman nyata bagi Israel,” ujar Netanyahu, dikutip Al Jazeera, Kamis (20/11/25) dan dilansir dari CNN Indonesia.
Netanyahu pede Israel bisa membuka hubungan diplomatik dengan Saudi. Namun, dia juga tak masalah jika pada akhirnya hubungan diplomatik dengan negara pimpinan Mohammed bin Salman (MbS) belum terwujud.
“Mungkin saja kondisinya bisa terwujud, tetapi kondisinya harus bisa diterima kedua belah pihak, dan baik untuk kedua belah pihak,” kata Netanyahu.
“Jika tercapai, bagus, dan jika tidak, kami akan melindungi kepentingan vital kami,” tambahnya.
Sebelum agresi ke Palestina, Israel menunjukkan keinginan untuk membuka hubungan diplomatik dengan Saudi, dengan bantuan Amerika Serikat melalui skema Abraham Accord.
Hanya saja Saudi menegaskan tak akan membuka hubungan dengan Israel selama Palestina belum merdeka. (P-*r/am)
No Comments