PRIORITAS, 27/2/25 (Bojonegoro): Sedikitnya 100 rumah warga di Desa Mojopencol dan Desa Kalisari, serta puluhan hektare sawah di beberapa desa di Kecamatan Boureno, Bojonegoro terendam banjir akibat meluapnya sungai Bengawan Solo.
Peristiwa ini terjadi pada Kamis (27/2/25) pagi dan menyebabkan akses jalan desa terputus. Banjir tidak hanya merendam rumah warga, tetapi juga menggenangi jalan-jalan kampung. Ketinggian air bervariasi antara 50 sentimeter hingga 1 meter, sementara di dalam rumah warga, air mencapai semata kaki hingga 40 cm.
“Air semakin naik dibanding kemarin siang. Saat ini rata-rata sudah hampir 1 meter tingginya. Sudah ada sekitar 100 rumah warga yang mulai kemasukan air. Jalan akses desa sudah tergenang air semua,” kata Ahmad, salah satu warga, Kamis (27/2/25).
Menurut Pemerintah Desa Kalisari, banjir ini telah menggenangi 100 rumah warga, tiga bangunan sekolah, satu masjid, serta sekitar 10 hektare sawah yang sudah berusia 90 hari.
“Rumah terendam semakin banyak. Di Mojopencol saja sudah ada 50 hingga 100 KK terdampak. Elevasi air terus bertambah sejak sore kemarin. Pagi ini genangan masih stabil,” kata Sekdes Kalisari, Lukman.
Juga akses jalan dusun di Mojopencol kini tertutup genangan air. Warga hanya bisa berjalan kaki atau menggunakan perahu untuk beraktivitas maupun menyeberang ke desa sebelah yang berbatasan dengan Kabupaten Tuban.
Camat Boureno, Dery Aprilian membenarkan banjir telah berdampak pada beberapa desa akibat luapan Bengawan Solo.
“Iya, sudah ada yang terdampak luapan banjir Bengawan, yakni pemukiman dan sawah di Desa Kalisari, Tanggungan sekitar 41 hektar. Selain itu, ada dampak luapan Sungai Semar Mendem pada persawahan warga di Desa Trojalu, Sumuragung, Tlogoagung, Selorejo, dan Tulungagung. Sementara data masih terus kami update,” urainya seperti dilansir dari detik.com. (P-Armin M)
