30.3 C
Jakarta
Saturday, July 27, 2024

    Ini hitung-hitungan CSIS ihwal komposisi koalisi Prabowo vs oposisi di DPR

    Terkait

    PRIORITAS, 25/4/24 (Jakarta): Sebenarnya pihak KPU belum menetapkan hasil Pileg 2024. Bahkan kini PPP, peserta pemilu yang baru kali ini tidak lolos DPR berdasarkan rekapitulasi hasil suara nasional KPU beberapa waktu lalu, sedang mengajukan gugatan ke MK.

    Namun, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka telah resmi menjadi Presiden dan Wakil Presiden terpilih 2024-2029.

    Nah, jika resmi menjabat, Prabowo-Gibran butuh dukungan DPR untuk menjalankan program-program unggulan mereka.

    Lalu, bagaimana komposisi kekuatan pendukung Prabowo-Gibran di DPR?

    Ya, untuk diketahui, pada Rabu (24/4/24), KPU resmi menetapkan Prabowo-Gibran sebagai Presiden dan Wakil Presiden terpilih periode lima tahun mendatang setelah MK memutuskan menolak gugatan sengketa hasil Pilpres 2024 yang dilayangkan pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dan Ganjar Pranowo-Mahfud Md.

    Namun Komisi Pemilihan Umum (KPU) belum menetapkan hasil Pileg 2024.

    Sudah bisa dipetakan

    Kendati begitu, komposisi kekuatan Prabowo-Gibran sudah bisa dipetakan merujuk kepada hasil rekapitulasi KPU tersebut.

    Nah, Centre for Strategic and International Studies (CSIS) bahkan sudah mengeluarkan hitung-hitungan perolehan kursi DPR dengan PPP tidak lolos ke Senayan.

    Kepala Departemen Politik dan Perubahan CSIS, Arya Fernandes memaparkan, hasil analisis pihaknya terkait perolehan kursi partai politik di Pemilu 2024 dalam acara “Peluncuran Dashboard ‘Parlemen Kita’ & Talkshow Anggota Legislatif Muda Terpilih”, Hotel Mulia Senayan, Rabu (24/4/24) kemarin. Estimasi yang disampaikan CSIS didasarkan pada empat pertimbangan.

    CSIS merujuk SK KPU tentang Hasil Pemilu DPR terutama partai-partai yang lolos ambang batas parlemen empat persen. Kedua yakni menghitung jumlah kursi yang didapatkan partai politik pada setiap daerah pemilihan berdasarkan alokasi kursi tersedia menggunakan metode Sainte Lague. Hal ini sudah diatur dalam UU 7/2017 tentang Pemilu.

    Pada tahap ketiga, setelah mengetahui partai yang mendapatkan kursi pada setiap daerah pemilihan, CSIS melihat Caleg dengan suara terbanyak pada setiap partai yang mendapatkan kursi di Dapil. Adapun metode keempat, dengan menghitung jumlah perolehan kursi secara nasional yang didapatkan partai politik.

    Arya menekankan estimasi perolehan kursi ini tidak akan ada perubahan jika gugatan PPP di MK ditolak.

    “Perolehan kursi yang kami estimasi dan bila tidak ada perubahan di Mahkamah Konstitusi, kemungkinan tidak akan berubah,” kata Arya.

    Berikut perolehan kursi partai politik di DPR versi CSIS:

    PDIP: 110 kursi
    Golkar: 102 kursi
    Gerindra: 86 kursi
    PKB: 68 kursi
    NasDem: 69 kursi
    PKS: 53 kursi
    Demokrat: 44 kursi
    PAN: 48 kursi

    Komposisi kekuatan Prabowo Vs oposisi

    Koalisi Prabowo-Gibran saat ini dihuni empat partai politik pengusung utama. Mereka ialah Partai Gerindra, Partai Golkar, Demokrat dan PAN. Total kursi keempat partai ini yakni 280 dari 580 kursi DPR 2024-2029.

    Golkar: 102 kursi (17,59 persen)
    Gerindra: 86 kursi (14,83 persen)
    Demokrat: 44 kursi (7,59 persen)
    PAN: 48 kursi (8,28 persen)
    Total: 280 (48,29 persen)

    Gambaran oposisi

    PDIP, PKB, NasDem, dan PKS sampai saat ini belum mengambil sikap resmi apakah bergabung ke pemerintahan Prabowo-Gibran atau menjadi oposisi.

    PDIP misalnya, Ketua DPP Ahmad Basarah menyatakan keputusan sikap politik PDIP, termasuk apakah menjadi koalisi atau oposisi Prabowo-Gibran ditentukan pada Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Mei mendatang.

    “Di sanalah PDIP akan bersidang, akan bermusyawarah melihat a, b, c, d, dinamika masa depan, akan memberi usulan ke Ketua Umum PDIP untuk kemudian di sana PDIP akan menentukan sikap politiknya akan berada atau di luar pemerintahan,” kata Basarah, Senin (22/4/24), seperti dikutip Detik.com.

    PDIP sampai saat ini juga belum menggelar pertemuan formal dengan Prabowo selepas putusan MK maupun penetapan KPU.

    Sementara itu, Partai NasDem dan PKB selaku pengusung Anies Baswedan sudah melakukan pertemuan dengan Prabowo Subianto. Kedua partai ini melempar sinyal siap bekerja sama. Untuk PKS, Sekjen Aboe Bakar Alhabsyi menyatakan rencana pertemuan dengan Prabowo diharapkan terjadi dalam waktu dekat jika ada kesempatan.

    Terlepas dari sikap politik ke depannya, keempat partai politik ini menjadi mayoritas di DPR 2024-2029 jika kursi mereka digabungkan.

    PDIP: 110 kursi (18,97 persen)
    PKB: 68 kursi (11,72 persen)
    NasDem: 69 kursi (11,90 persen)
    PKS: 53 kursi (9,14 persen)
    Total: 300 (51,73 persen) (P-DC/jr) — foto ilustrasi istimewa

    - Advertisement -spot_img

    Viral

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here

    - Advertisement -spot_img

    Terkini