PRIORITAS, 31/1/25 (Jakarta): Menjelang panen raya padi antara Februari hingga April 2025, petani menghadapi tantangan besar karena musim hujan yang berdampak pada kualitas gabah.
Gabah yang dihasilkan petani seringkali memiliki kadar air dan kadar hampa yang tinggi, membuat harga jualnya jatuh di bawah Harga Pembelian Pemerintah (HPP), meskipun HPP sudah ditetapkan untuk melindungi petani, demikian kata Ketua Dewan Pakar HKTI Jawa Barat Dr. ir. Duddy R Dewayana M.Ed.Agr.MP.
Perum Bulog memiliki peran penting dalam menjaga stabilitas harga, namun sulit bagi petani memenuhi standar kualitas gabah yang ditetapkan tanpa bantuan teknologi pengeringan yang memadai, seperti dilansir oleh Antara.
Oleh karena itu, pemerintah perlu lebih mengedukasi petani tentang standar kualitas gabah serta menyediakan alat pengering gabah yang sederhana, yang bisa diakses oleh kelompok tani. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas gabah dan pendapatan petani.
Selain itu, penyediaan alat pengering gabah oleh pemerintah bisa mendukung pencapaian swasembada pangan dan membantu petani dalam menghadapi cuaca buruk.
Jika kebijakan ini diimplementasikan dengan baik, sektor padi akan lebih kuat, dan ketahanan pangan nasional akan terjamin, kata Ketua Dewan Pakar DPD HKTI Jawa Barat pada 31 Januari 2025.
Pemerintah diharapkan dapat memberikan solusi nyata, tidak hanya dengan menetapkan HPP, tetapi juga memastikan petani memiliki sarana yang memadai untuk meningkatkan kualitas hasil pertanian mereka. (P-Gio R) —- foto ilustrasi istimewa
Related posts
Terdaftar di Dewan Pers
Trending Minggu Ini
No Comments