PRIORITAS, 20/8/25 (Surabaya): Nyeri dada yang dialami orang tua kerap dianggap remeh. Padahal kondisi itu dapat menandakan penyakit jantung serius dan berisiko fatal.
Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah Mayapada Hospital Surabaya, dr. Samuel Sudanawidjaja, Sp.JP, FIHA, FSCAI, menekankan pentingnya mengenali gejala sejak awal.
“Segera dengarkan keluhannya, lalu perhatikan apakah ada tanda-tanda seperti rasa tertekan di tengah dada, nyeri yang menjalar ke lengan kiri, leher, atau rahang, sesak napas, keringat dingin, mual, atau pusing. Perhatikan pula sinyal bahaya jantung seperti detak jantung tidak teratur, yang bisa mengarah pada serangan jantung,” ungkapnya.
Langkah pertama yang perlu dilakukan keluarga adalah tetap tenang. Setelah itu, amati dengan saksama gejala yang dirasakan lansia.
Pastikan konsumsi obat dokter
Jika pasien memiliki riwayat jantung, keluarga harus memastikan konsumsi obat sesuai anjuran dokter. Obat yang umum digunakan antara lain aspirin atau nitrogliserin.
“Segera bawa orang tua ke rumah sakit terdekat untuk pemeriksaan menyeluruh, seperti EKG atau tes darah. Pemeriksaan ini berguna untuk memastikan penyebab nyeri dada yang dialami,” tambah dr. Samuel.
Kasus serangan jantung kerap muncul dengan gejala ringan. Serangan bisa berlangsung sebentar lalu hilang, sehingga pasien menunda mencari pertolongan.
Gejala nyeri dada dapat pula diakibatkan penyakit lain. Faktor pemicu antara lain GERD, masalah otot atau tulang dada, stres, hingga infeksi saluran pernapasan.
“Nyeri dada pada orang tua sebaiknya langsung dianggap serius sampai terbukti bukan gangguan jantung. Di usia lanjut, kondisi jantung yang lebih rentan perlu diwaspadai sejak awal melalui pemeriksaan segera untuk mencegah risiko yang lebih besar,” jelas dr. Samuel.
Dokter menyarankan keluarga tidak menunda tindakan medis. Deteksi cepat menjadi kunci untuk mencegah komplikasi yang bisa berakibat fatal. (P-Khalied M)