31.2 C
Jakarta
Friday, September 13, 2024

    Siiip !!! BPOM AS setujui remdesivir sebagai obat virus Corona

    Terkait

    Washington, 23/10/20 (SOLUSSInews.com) – Remdesivir kini diakui sebagai obat virus Covid-19.

    Dilaporkan, pihak Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (The Food and Drug Administration/FDA) pada Kamis (22/10/20) menyetujui penggunaan obat antiviral remdesivir dari raksasa farmasi Gilead Sciences untuk pengobatan virus corona.

    Sebagaimana diketahui, pada Mei FDA mengeluarkan izin penggunaan darurat remdesivir pada pasien yang dirawat di rumah sakit meski obat tersebut belum disetujui secara resmi. Obat ini membantu mempersingkat waktu pemulihan beberapa pasien Covid-19 yang dirawat di rumah sakit.

    Remdesivir merupakan salah satu obat yang diminum Presiden Donald Trump saat yang dinyatakan positif corona awal bulan ini. “Remdesivir akan digunakan untuk pasien Covid-19 minimal berusia 12 tahun dan membutuhkan rawat inap,” kata Gilead Sciences.

    Remdesivir saat ini menjadi pengobatan pertama Covid-19, dan satu-satunya yang sepenuhnya disetujui di AS. Covid-19 telah menginfeksi lebih 41,3 juta orang di seluruh dunia dan membunuh lebih satu juta, menurut data Universitas Johns Hopkins.

    Saham Gilead naik lebih lima persen dalam perdagangan di Wall Street.

    “Sejak awal pandemi, Gilead bekerja tanpa henti membantu menemukan solusi krisis kesehatan global ini,” kata CEO Gilead, Daniel O’Day dalam pernyataannya.

    “Sungguh luar biasa berada di posisi saat ini, kurang dari satu tahun sejak kasus Covid-19 pertama dilaporkan, kami memiliki obat yang disetujui FDA, di AS tersedia untuk semua pasien yang membutuhkan.”

    Melalui infus

    Pihak Gilead mengatakan, remdesivir juga sudah disetujui atau diotorisasi untuk penggunaan sementara sebagai pengobatan Covid-19 di sekitar 50 negara di seluruh dunia.

    Mereka juga mengatakan, obat tersebut hanya boleh diberikan di rumah sakit melalui infus atau dalam lingkungan perawatan kesehatan.

    Namun, awal bulan ini, sebuah penelitian yang dikoordinasikan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengindikasikan, obat tersebut hanya memberikan efek sedikit atau bahkan tidak berpengaruh pada tingkat kematian pasien yang dirawat di rumah sakit. Tapi diakuinya remdesivir terbukti efektif mengurangi waktu pemulihan beberapa pasien di rumah sakit.

    Awal tahun ini, Dr Anthony Fauci, ahli penyakit menular terkemuka AS mengatakan, obat tersebut akan menetapkan standar perawatan baru untuk pasien Covid-19.

    Versi obat hirup

    Mayoritas pasien yang diobati dengan remdesivir menerima pengobatan selama lima hari sebanyak enam botol. Perusahaan itu juga mengembangkan versi obat hirup, yang akan diberikan melalui nebulizer.

    Pihak perusahaan mengatakan obat tersebut tidak dapat diberikan dalam bentuk pil karena kandungan kimianya akan berdampak pada hati.

    Remdesivir dengan nama merek Veklury, dibanderol US$2.340 untuk terapi lima hari bagi orang yang masuk program kesehatan pemerintah dan sistem perawatan kesehatan negara lain. Sementara untuk warga AS dengan jaminan kesehatan swasta, dibanderol US$3.120.

    Pada Agustus, pihak Gilead mengatakan, akan memproduksi lebih dua juta paket rangkaian pengobatan remdesivir pada akhir tahun. Demikian CNBC. (S-CNBC/BS/jr)

    - Advertisement -spot_img

    Viral

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here

    - Advertisement -spot_img

    Terkini