32.1 C
Jakarta
Friday, October 18, 2024

    Lagi, Israel bombardir utara Gaza; juga serang pasukan PBB di Lebanon

    Terkait

    PRIORITAS, 13/19/24 (Beirut): Sepertinya tak ada yang bisa menghentikan Israel. Terkini, warga Palestina di Gaza utara menggambarkan Israel melancarkan pengeboman besar-besaran pada Sabtu (12/10/24) kemarin, beberapa jam setelah serangan udara yang menewaskan sedikitnya 22 orang.

    Dilaporkan, pengeboman terjadi ketika Israel terus memberi tahu orang-orang di sana, dan di Lebanon selatan, agar menghindari serangan pasukan Israel terhadap kelompok militan Hamas maupun Hizbullah.

    Sementara itu, di Lebanon, pasukan penjaga perdamaian Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) atau Unifil, mengatakan, markas besarnya di Naqoura kembali diserang. Dalam serangan pada Jumat (11/10/24) malam, seorang penjaga perdamaian terkena tembakan tetapi kondisi stabil. Tidak jelas siapa yang menembak.

    Dikatakan, penembakan itu terjadi sehari setelah militer Israel menembaki markas besar tersebut untuk hari kedua berturut-turut. Israel, yang telah memperingatkan pasukan penjaga perdamaian untuk meninggalkan posisi mereka, tidak segera menanggapi pertanyaan tersebut.

    Bahaya kelaparan

    Selanjutnya, peringatan akan bahaya kelaparan kembali muncul ketika warga di Gaza utara mengatakan, mereka belum menerima bantuan sejak awal bulan. Program Pangan Dunia PBB mengatakan, tidak ada bantuan pangan yang masuk ke wilayah utara sejak 1 Oktober. Diperkirakan 400.000 orang masih berada di sana.

    Diketahui, Militer Israel memperbarui serangannya di Gaza utara hampir seminggu yang lalu sambil meningkatkan serangan dari udara dan darat melawan Hizbullah yang didukung Iran di Lebanon.

    Sementara itu, Kantor Berita Nasional Lebanon mengatakan, serangan udara Israel menghantam sebuah gedung apartemen di daerah pesisir Zarout di tepi Barja selatan Beirut. Disebut pihak Kementerian Kesehatan Lebanon, empat orang tewas.

    Dikatakan pula, serangan udara di desa Maisra di timur laut Beirut menewaskan lima orang.

    Jadi, kini total korban jiwa di Lebanon selama konflik antara Israel dan Hizbullah selama setahun terakhir mencapai 2.255 orang, menurut Kementerian Kesehatan Lebanon.

    Namun kelompok Hizbullah menyatskan akan terus menyerang Israel.

    “Kami akan terus mendukung rakyat Lebanon selama masa sulit ini dan juga bersama rakyat Palestina,” kata Ketua Parlemen Iran, Mohammad Bagher Qalibaf, pada Sabtu (12/10/24) ketika mengunjungi lokasi serangan udara Israel di Beirut.

    Warga Gaza terjebak

    Sementara itu, di Gaza utara, sejumlah penduduk mengatakan kepada The Associated Press, banyak orang yang terjebak di rumah dan tempat penampungan mereka dengan persediaan yang semakin menipis. Tak hanya itu, mereka juga melihat mayat-mayat tidak dikumpulkan di jalan-jalan ketika pengeboman tersebut menghambat upaya tanggap darurat.

    Dilaporkan, orang-orang yang bergegas ke lokasi serangan udara mematikan terbaru di kamp pengungsi perkotaan Jabaliya menemukan lubang sedalam 20 meter di mana sebuah rumah sebelumnya berdiri.

    Disebutkan juga, setidaknya 20 jenazah ditemukan pada Sabtu (12/10/24) pagi, sementara yang lain kemungkinan besar terjebak di bawah reruntuhan, kata pejabat layanan darurat. Di tempat lain di Jabaliya, serangan terhadap sebuah rumah menewaskan dua laki-laki bersaudara dan melukai seorang perempuan serta bayi yang baru lahir, kata para pejabat.

    Makanan makin langka

    Selanjutnya VOA melansir, Program Pangan Dunia (World Food Program/WFP) mengatakan, tidak jelas berapa lama pasokan makanan terbatas yang didistribusikan di Gaza utara akan bertahan.

    Sementara itu, penyelidik independen PBB mengenai hak atas pangan bulan lalu menuduh Israel melakukan “kampanye melaparkan” warga Palestina, tetapi hal ini dibantah oleh Israel.

    Seperti diketahui, serangan Israel di Gaza dimulai setelah teror Hamas pada 7 Oktober. Ketika itu militan Hamas menyerbu Israel, menewaskan sekitar 1.200 orang, sebagian besar warga sipil, dan menculik sekitar 250 lainnya. Hamas telah dinyatakan sebagai kelompok teror oleh Amerika Serikat (AS).

    Akibatnya, terjadi serangan balik Israel yang telah menewaskan lebih dari 42.000 warga Palestina, menurut otoritas kesehatan setempat, dimana tidak menyebutkan secara spesifik antara kombatan dan warga sipil. Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan, rumah sakit telah menerima 49 jenazah orang yang tewas dalam 24 jam terakhir. (P-jr) foto ilustrasi istimewa

    - Advertisement -spot_img

    Viral

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here

    - Advertisement -spot_img

    Terkini