PRIORITAS, 27/7/25 (Jakarta): Rudal menghantam Gaza, kekayaan mereka justru melonjak. Ketika dunia menyerukan gencatan senjata dan sanksi, para miliarder Israel ini terus menghitung keuntungan.
Dari industri pelayaran hingga gim daring, mereka tidak hanya bertahan—mereka semakin kaya. Dan sebagian dari mereka mengendalikan bisnis yang akrab di ponsel Anda.
1. Eyal Ofer
Eyal Ofer berada di posisi pertama sebagai orang terkaya di Israel. Total kekayaannya diperkirakan mencapai US$25,8 miliar atau sekitar Rp409 triliun. Ia merupakan pewaris dari kerajaan pelayaran milik ayahnya, Sammy Ofer.
Melalui perusahaan Ofer Global yang berbasis di Monako, ia berinvestasi dalam sektor properti, energi, teknologi, hingga perbankan.
Portofolionya mencakup lebih dari 120 properti, termasuk gedung-gedung mewah di Manhattan seperti 15 Central Park West dan 50 United Nations Plaza. Ia juga memiliki saham di Royal Caribbean Cruises dan Mizrahi Tefahot Bank.
2. Idan Ofer
Saudara kandung Eyal, Idan Ofer, menempati posisi kedua. Dengan kekayaan mencapai US$17 miliar, ia menjalankan Eastern Pacific Shipping yang mengoperasikan lebih dari 200 kapal kargo dan tanker minyak.
Tak hanya itu, ia juga memiliki saham mayoritas di Israel Corp dan menjadi pemegang 32% saham klub sepak bola Atletico Madrid. Bisnisnya mencakup energi, otomotif, hingga hiburan olahraga.
3. Igor Bukhman
Igor Bukhman merupakan pendiri Playrix, perusahaan pengembang gim daring populer seperti Homescapes dan Fishdom. Ia dan adiknya, Dmitri, membangun perusahaan ini sejak masih duduk di bangku sekolah di Rusia.
Pada 2022, mereka memindahkan kantor pusat Playrix ke Israel bersama lebih dari 1.500 karyawan. Kekayaan Igor kini diperkirakan mencapai US$9 miliar. Game buatannya mungkin tidak membuat Anda kaya, tapi sudah pasti membuat dia makin kaya.
4. Dmitri Bukhman
Dmitri, adik Igor, memiliki kisah dan kekayaan yang nyaris identik. Ia ikut mengembangkan Playrix dan memperluas investasinya ke perusahaan pengembang gim lain seperti Nexters Global.
Dengan kekayaan yang juga mencapai US$9 miliar, keduanya menunjukkan bahwa industri hiburan digital tetap menjadi ladang emas—bahkan di tengah kekacauan dunia nyata.
5. Teddy Sagi
Teddy Sagi dikenal sebagai pendiri Playtech, perusahaan pengembang perangkat lunak judi daring yang kini menjadi salah satu pemain utama di pasar global. Playtech telah melantai di Bursa Saham London dan meraih pendapatan lebih dari US$1 miliar per tahun.
Selain itu, Sagi juga memimpin beberapa perusahaan teknologi lain seperti SafeCharge dan Kape Technologies. Nilai kekayaannya kini mencapai US$6,4 miliar. Judi daring mungkin dianggap buruk, tapi nyatanya, uangnya nyata dan sangat banyak.
6. Stef Wertheimer
Konglomerat industri klasik, Stef Wertheimer membuktikan bahwa bisnis logam pun bisa membuat seseorang menjadi miliarder. Ia menjual perusahaan pemotongan logamnya, ISCAR, kepada Warren Buffett dalam dua tahap senilai lebih dari US$6 miliar.
Ia juga mendirikan Blades Technology, perusahaan pembuat pisau mesin jet yang saham mayoritasnya dijual ke Pratt & Whitney. Total kekayaannya saat ini mencapai US$6,3 miliar. Tidak semua miliarder berasal dari dunia maya—beberapa dari dunia pabrik.
7. Yuri Milner
Yuri Milner adalah mantan warga negara Rusia yang kini menjadi warga Israel. Ia dikenal sebagai investor awal di Facebook dan Twitter. Setelah menjual sahamnya, ia mengalihkan investasinya ke Spotify, Airbnb, Alibaba, dan JD.com.
Dengan kekayaan sekitar US$5,9 miliar, Milner menjadi simbol investor lintas negara yang terus mengeruk keuntungan, meski negaranya sendiri sedang dilanda kecaman.
8. Shari Arison
Shari Arison adalah perempuan terkaya di Israel. Ia mewarisi bisnis pelayaran Carnival Corp dari ayahnya, Ted Arison. Selain itu, ia juga berinvestasi di Bank Hapoalim dan sejumlah proyek energi terbarukan serta properti.
Arison juga dikenal sebagai pendiri The Doing Good Model, pendekatan bisnis yang mengintegrasikan nilai sosial. Kekayaannya mencapai US$5,6 miliar. Di negeri yang identik dengan dominasi pria di sektor bisnis, ia berdiri sebagai pengecualian.
9. Gil Shwed
Gil Shwed adalah pendiri dan CEO Check Point Software Technologies, perusahaan keamanan siber yang telah mencegah miliaran serangan daring setiap tahunnya. Ia dikenal sebagai salah satu pencetus teknologi firewall modern.
Dengan kepemilikan sekitar 25% saham perusahaan dan kekayaan senilai US$5 miliar, Shwed membuktikan bahwa keamanan digital adalah bisnis yang sangat, sangat menguntungkan.
10. Yitzhak Tshuva
Di posisi ke-10, ada Yitzhak Tshuva—pengusaha real estat dan energi yang membangun kekayaannya melalui El Ad Group dan Delek Group. Ia mengelola proyek properti besar dari Manhattan hingga Tel Aviv, serta memiliki saham besar di sektor minyak dan gas.
Dengan kekayaan mencapai US$4,8 miliar, Tshuva merupakan contoh klasik “self-made billionaire” yang memulai karier dari latar belakang imigran.
Sementara wilayah Gaza berubah menjadi puing-puing, dan ribuan warga kehilangan rumah, keluarga, serta kehidupan, para miliarder ini justru mencatatkan peningkatan kekayaan.
Krisis global tampaknya tidak menggoyahkan stabilitas finansial mereka. Sebaliknya, mereka justru memperluas bisnis, memperdalam investasi, dan mengakumulasi laba. Ironisnya, sebagian dari kekayaan itu bisa jadi bersumber dari aplikasi dan layanan yang Anda gunakan setiap hari. (P-Khalied M)