26.3 C
Jakarta
Friday, November 22, 2024

    Hadapi perang dagang AS vs Tiongkok, G7 dukung Biden

    Terkait

    PRIORITAS, 25/5/24 (Stresa, Italia): Perang dagang antara dua rsksasa dunia, Amerika Serikat dan Republik Rakyat Tiongkok kembali ‘memanas’. Den tampaknya, para menteri keuangan Eropa dari negara-negara maju G7 pada hari Jumat (24/5/25) waktu setempat, telah menyerukan agar G7 tetap bersatu dalam menghadapi kebijakan industri Tiongkok yang “tidak adil”.

    Dalam pernyataannya, mereka juga memperingatkan risiko perang dagang setelah kenaikan tarif AS terhadap Beijing.

    Dilaporkan, pada hari pertama pertemuan para menteri keuangan G7 di kota Stresa, Italia utara, para menteri dari Jerman, Prancis, dan tuan rumah Italia menyerukan upaya bersama melawan kekuatan ekspor Tiongkok yang semakin meningkat.

    Pekan lalu Washington mengumumkan peningkatan bea masuk terhadap impor Tiongkok termasuk baterai kendaraan listrik, chip komputer, dan produk medis, yang memicu kekhawatiran akan adanya pembalasan serta fragmentasi dalam perdagangan global.

    Tidak adil

    Amerika Serikat (AS) tidak meminta mitranya untuk mengambil tindakan serupa, namun Menteri Keuangan AS Janet Yellen mengatakan dia ingin sekutu G7 AS – Jepang, Jerman, Perancis, Inggris, Italia dan Kanada – mendukung Washington.

    Menteri Keuangan Prancis, Le Maire mengatakan, penting untuk menghindari perang dagang dengan Beijing, yang masih menjadi “mitra ekonomi kami”, namun G7 perlu melindungi kepentingan industrinya dalam menghadapi “praktik perdagangan tidak adil” yang dilakukan Tiongkok.

    Perekonomian Jerman yang didorong oleh ekspor akan mengalami banyak kerugian akibat meningkatnya ketegangan perdagangan. Sementara itu, Menteri Keuangan Jerman, Christian Lindner mengatakan kepada wartawan: “perang dagang adalah tentang kekalahan, Anda tidak bisa memenangkannya”.

    Adapun, Menteri Ekonomi Italia, Giancarlo Giorgetti, yang memimpin pertemuan Stresa saat Roma menjabat sebagai Presiden G7 tahun ini, mengatakan, mungkin hanya masalah waktu sebelum Uni Eropa mengikuti jejak AS dalam hal tarif.

    “Amerika Serikat telah mengambil keputusan yang sangat sulit dan Eropa mungkin harus mempertimbangkan apakah akan melakukan hal yang sama,” katanya, dikutip dari CNA.

    Dengan adanya risiko tarif AS akan menyebabkan peningkatan ekspor Tiongkok ke Eropa, Giorgetti mengatakan penting bagi G7 untuk tetap bersatu dan negara-negara Eropa tidak mulai bersaing satu sama lain. (P-CNBCi/jr) — foto ilustrasi istimewa

    - Advertisement -spot_img

    Viral

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here

    - Advertisement -

    Terkini