PRIORITAS, 5/8/25 (Jakarta): Presiden RI Prabowo Subianto menerima medali kehormatan dari Komando Operasi Khusus Amerika Serikat (USSOCOM) atas kontribusi aktifnya dalam memperkuat hubungan pertahanan bilateral Indonesia-AS.
Komandan Komando Operasi Khusus AS, Jenderal Bryan Patrick Fenton, menyerahkan langsung medali tersebut kepada Presiden Prabowo dalam kunjungan resmi ke Istana Merdeka, Jakarta, pada Senin. Presiden Prabowo menyambut kunjungan tersebut dengan hangat dan penuh keakraban. Dia pun membuka pertemuan dengan sapaan ramah.
“Hai, Jenderal, apa kabar?” tanya Prabowo.
Jenderal Fenton langsung membalas dengan nada bersahabat.
“Baik, Pak. Bapak sendiri bagaimana?”
Presiden Prabowo lantas menimpali sambil tersenyum.
“Bapak masih terlihat bugar, ya?” kata Prabowo seraya menyentuh pundak Fenton.
Setelah perbincangan pembuka, Jenderal Fenton secara resmi mengalungkan medali kehormatan USSOCOM kepada Presiden Prabowo. Ia juga menyerahkan cinderamata sebagai simbol penghormatan dari militer AS kepada pemimpin tertinggi Indonesia.
Jenderal Fenton menegaskan, medali tersebut merupakan bentuk apresiasi atas kepemimpinan Presiden Prabowo yang mempererat kemitraan strategis kedua negara.
“Dedikasi, kepemimpinan, dan komitmen teguh Presiden Prabowo Subianto yang luar biasa telah menghasilkan kemitraan yang tak ternilai dengan Pasukan Operasi Khusus dan mencerminkan penghargaan yang besar kepadanya, Republik Indonesia, Pasukan Operasi Khusus di seluruh dunia, dan Komando Operasi Khusus Amerika Serikat,” ujar Fenton, seperti dilansir Beritaprioritas dari Antara, Selasa (5/8/25).
Jenderal Fenton menyebut, kepemimpinan Presiden Prabowo mendorong kestabilan kawasan dan meningkatkan solidaritas dalam menghadapi ancaman global.
“Saya tidak mencantumkan ini di medali, tapi saya pikir ini mungkin bisa menjadi pajangan yang bagus di kantor Anda,” kata Jenderal Fenton sambil menyerahkan cinderamata.
Presiden Prabowo menerima penghargaan tersebut dalam pertemuan resmi di Ruang Kerja Presiden. Ia didampingi oleh Menteri Luar Negeri Sugiono, Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin, dan Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya. (P-Khalied M)
