31.3 C
Jakarta
Sunday, September 8, 2024

    Untuk hancurkan militer Hamas, Israel prediksi perang masih tujuh bulan

    Terkait

    PRIORITAS, 30/5/24 (Tel Aviv): Perang di Gaza agaknya masih akan berlangsung lama. Terutama karena Israel memang bertekad melumpuhkan total kemampuan militer dan pemerintahan Hamas.

    Sebab, Hamas ini merupakan salah satu faksi garis keras di Palestina yang punya manajemen pemerintahan sendiri, miliki kekuatan militer dan selalu ‘mengganggu’ Israel. Buktinya, mereka dengan sadis menyerang sebuah konser di Israel, 7 Oktober 2023, dan membunuh sekitar 1200 orang, termasuk menyandera lebih 250 warga.

    Itulah awal pemicu perang yang sudah berlangsung tujuh bulan ini yang mengakibatkan lebih 36.000 warga Gaza tewas, termasuj para serdadunya.

    Perang masih tujuh bulan

    Terkini diterima informasi yang dikutip BeritaSatu.com, Penasihat Keamanan nasional Israel mengatakan perang di Gaza kemungkinan akan berlangsung hingga tujuh bulan mendatang.

    Sebagaimana dalam sebuah wawancara dengan media Kan Israel pada hari Rabu (29/5/24) waktu setempat, penasihat keamanan Israel, Tzachi Hanegbi mengatakan, pihaknya memperkirakan pertempuran masih berlanjut hingga tujuh bulan lagi.

    “Kami memperkirakan tujuh bulan lagi pertempuran untuk menghancurkan kemampuan militer dan pemerintahan Hamas dan kelompok Jihad Islam Palestina (PIJ) yang lebih kecil,” ujarnya.

    Pernyataannya muncul di saat Israel mendapat kecaman dan kemarahan global atas korban warga sipil Palestina yang tewas di perang Gaza. Bahkan sekutu Israel, Amerika Serikat juga menyatakan kemarahannya atas jumlah warga yang tewas dalam perang tersebut.

    Namun, Hanegbi membela serangan militer Israel yang sedang berlangsung di Rafah, daerah perbatasan Gaza dengan Mesir. Ia menyatakan, wilayah Rafah telah menjadi kerajaan penyelundup sejak tahun 2007, saat Hamas mulai memerintah di Gaza.

    “Setiap roket, setiap alat peledak, setiap tembakan yang ditembakkan ke Israel adalah karena perbatasan tersebut telah dilanggar,” katanya.

    Kuasai koridor Philadelphi

    Sementara itu, pada hari Rabu, juru bicara militer Israel mengatakan tentaranya telah menguasi koridor Philadeplhi, sebuah zona penyangga antara Mesir serta Gaza yang dibuat sebagai bagian dari perjanjian damai tahun 1979 antara Israel dan Mesir.

    “Dalam beberapa hari terakhir, pasukan kami telah mengambil kendali operasional koridor Philadelphi,” kata juru bicara militer, Daniel Hagari.

    Mesir telah menyatakan keprihatinan besar atas serangan Israel di Rafah, dan mengatakan hal itu mengancam perjanjian perdamaian.

    Pernyataan Hanegbi menimbulkan pertanyaan tentang masa depan Gaza dan peran apa yang akan dimainkan Israel di dalamnya. Sekutu utamanya, AS, telah meminta Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu untuk membuat visi pascaperang mengenai wilayah Palestina.

    Serangan Israel telah menghancurkan lanskap perkotaan Gaza, membuat sebagian besar penduduk wilayah tersebut mengungsi dan memicu bencana kemanusiaan dan kelaparan yang meluas. Israel mengeklaim pihaknya harus membongkar sisa batalion Hamas di Rafah dan juga akan mengupayakan kontrol keamanan tanpa batas atas Jalur Gaza.

    Hamas telah menolak rencana pascaperang yang mengecualikan kelompok tersebut, dan menegaskan kembali, mereka akan tetap berada di Gaza. (P-BST/jr) — foto ilustrasi istimewa

    - Advertisement -spot_img

    Viral

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here

    - Advertisement -spot_img

    Terkini