PRIORITAS, 21/8/25 (Kabul): Sebuah bus yang membawa pengungsi terbakar hebat setelah bertabrakan dengan truk tangki Bahan Bakar Minyak (BBM) di Afghanistan barat. Sebanyak 71 orang termasuk 17 anak-anak yang berada dalam bus itu, dinyatakan tewas.
Kecelakaan itu terjadi malam hari ketika bus pengungsi melewati distrik Guzara di provinsi Herat.
“Semua penumpang di dalam bus tersebut adalah warga negara Afghanistan, yang baru saja dideportasi Iran dan sedang dalam perjalanan ke ibu kota Afghanistan, Kabul”, jelas juru bicara gubernur provinsi, Mohammad Yousuf Saeedi, kepada AFP, seperti dikutip Beritaprioritas.com dari The Independent, hari Kamis (21/8/25).
Polisi Herat mengatakan kecelakaan itu disebabkan kecepatan berlebihan dan kelalaian sopir bus. Hanya tiga penumpang yang selamat dari kecelakaan itu.
Bus tersebut semula menyeruduk sepeda motor dan kemudian menabrak truk yang sedang mengangkut bahan bakar. Akibat hantaman hebat, mengakibatkan kebakaran.
“Dua orang di dalam truk dan dua orang lainnya yang mengendarai sepeda motor juga tewas”, kata polisi.
Rekaman visual dari lokasi kejadian menunjukkan sebuah bus terbakar hebat dan petugas pemadam kebakaran berusaha memadamkan api.
Foto-foto selanjutnya menunjukkan bodi bus yang hangus terbakar dan sisa-sisa truk serta sepeda motor yang suah hangus terbakar.
Lari dari perang
Ratusan ribu pengungsi Afghanistan telah dideportasi negara tetangga Pakistan dan Iran dalam beberapa tahun terakhir.
Menurut badan migrasi Perserikatan Bangsa-Bangsa, lebih dari 1 juta warga pengungsi diperkirakan akan kembali ke Afghanistan dari kedua negara ini.
Selama beberapa dekade, jutaan orang melarikan diri ke sejumlah negara ketika perang pecah di Afghanistan. Bannyak dari mereka telah tinggal di desa-desa perbatasan di negara-negara tetangga.
Lebih banyak lagi orang melarikan diri pada tahun 2021, setelah Taliban yang dikenal kejam mengambil alih kekuasaan di Afganistan.
PBB mengatakan lebih dari 1,5 juta orang kembali pada tahun 2025 saja dan lebih dari 4 juta sejak September 2023 lalu.
Misi PBB di Afghanistan telah menyerukan kepada semua negara untuk menghentikan pengiriman paksa warga negara Afghanistan, yang rentan kembali ke tanah air mereka di bawah rezim Taliban.
Banyak warga Afghanistan yang dideportasi menghadapi ancaman penangkapan, penyiksaan, dan penganiayaan dari penguasa Taliban.
Kelompok hak asasi manusia telah menyuarakan kekhawatiran penangkapan dan deportasi, akan mendatangkan malapetaka pada kehidupan mereka setelah kembali ke Afghanistan.(P-Jeffry W)