PRIORITAS, 15/5/24 (Jakarta):
Sangat positif pencapaian Indonesia di sektor perdagangan luar negeri. Sebab, Neraca perdagangan Indonesia mencetak surplus ke-48 bulan beruntun sejak Mei 2020.
Ada pun nilai kumulatif surplus neraca perdagangan selama 48 bulan beruntun mencapai US$157,21 miliar. Dan secara tidak langsung, ini ada peran Amerika Serikat, karena pemerintahan Presiden Joe Biden ini menjadi kontributor terbesar dalam pencapaian surplus tersebut.
“Neraca perdagangan barang Indonesia telah surplus selama 48 bulan beruntun atau selama 4 tahun sejak Mei 2020,” tegas Deputi Bidang Distribusi dan Jasa, Pudji Ismartini, dalam rilis Badan Pusat Statistik (BPS), Rabu (15/5/24).
Adapun, tiga negara penyumbang surplus neraca perdagangan Indonesia selama 48 bulan terakhir secara akumulasi antara lain: Amerika Serikat sebesar US$54,24 miliar, India sebesar US$48,74 miliar dan Filipina sebesar US$34,81 miliar.
Sementara itu, tiga negara penyumbang defisit neraca perdagangan Indonesia sepanjang periode 48 bulan terakhir antara lain: Brasil US$9,64 miliar, kemudian Singapura US$18,91 miliar dan Australia sebesar US$21,35 miliar. (P-CNBCi/jr) — foto ilustrasi istimewa