Tonton Youtube BP

Mendapat sambutan positif, Indonesia secara resmi terbitkan obligasi berdenominasi yuan

Armin Mandika
25 Oct 2025 20:55
Ekbis 0
2 minutes reading

JAKARTA, investor.id – Obligasi berdenominasi yuan atau Dim Sum Bonds untuk pertama kalinya secara resmi diterbitkan pemerintah Indonesia dengan nilai sebesar 6 miliar yuan (sekitar US$ 842 juta atau Rp 13,9 triliun). Langkah ini menjadi tonggak penting dalam upaya pemerintah memperluas sumber pembiayaan dan memperdalam basis investor global.

Pihak Kementerian Keuangan (Kemenkeu) dalam pernyataannya pada Jumat (24/10/25) mengungkapkan penerbitan obligasi tersebut mendapat sambutan luar biasa dari pasar, dengan total pesanan mencapai 18 miliar yuan atau tiga kali lipat dari jumlah yang diterbitkan.

“Tingginya minat investor mencerminkan kepercayaan terhadap prospek pertumbuhan ekonomi Indonesia dalam jangka menengah serta kredibilitas fiskal pemerintah,” tulis Kemenkeu yang dikutip Sabtu (25/10/25) sebagaimana dilansir dari Investor.id.

Adapun obligasi tersebut ditawarkan dengan imbal hasil yang lebih rendah dari perkiraan awal berkat permintaan yang kuat. Pemerintah berhasil menurunkan tingkat kupon sebesar 45 basis poin (bps) menjadi 2,5 persen untuk tenor lima tahun, dan 40 bps menjadi 2,9 persen untuk tenor sepuluh tahun.

Untuk obligasi Dim Sum ini memperoleh peringkat kredit Baa2 dari Moody’s serta BBB dari S&P dan Fitch Ratings, dan akan terdaftar di Bursa Efek Singapura (SGX-ST).

Lewat transaksi ini, Bank of China, HSBC, dan Standard Chartered Bank bertindak sebagai penjamin emisi bersama (joint lead managers).

Untuk langkah penerbitan obligasi yuan ini mencerminkan upaya berkelanjutan pemerintah untuk memperkuat hubungan keuangan dengan China sekaligus memperluas akses Indonesia ke pasar modal Asia. Langkah ini juga menjadi pelengkap bagi portofolio obligasi Indonesia yang sebelumnya didominasi dolar AS, yen, dan euro.

Adapun penerbitan obligasi berdenominasi yuan atau Dim Sum Bonds menjadi bagian dari strategi pemerintah Indonesia untuk memperkuat ketahanan pembiayaan eksternal dan mengurangi ketergantungan pada mata uang dolar AS. Langkah ini juga sejalan dengan meningkatnya kerja sama ekonomi Indonesia–China, terutama dalam perdagangan, investasi, dan pembiayaan infrastruktur.

Tak hanya itu, penerbitan Dim Sum Bonds mencerminkan diversifikasi portofolio utang negara yang sebelumnya telah mencakup obligasi dalam dolar AS (Global Bonds), yen (Samurai Bonds), dan euro (Euro Bonds). Dengan memasuki pasar keuangan China, Indonesia berharap dapat memperluas basis investor di Asia dan menarik lebih banyak likuiditas dari pasar regional.

Bahkan kebijakan ini juga dianggap sebagai sinyal positif bagi stabilitas makroekonomi Indonesia, di tengah ketidakpastian global dan pergeseran geopolitik yang memengaruhi pasar keuangan dunia. (P-*r/am)

No Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Video Viral

Terdaftar di Dewan Pers

x
x