33.8 C
Jakarta
Sunday, August 3, 2025

    Luka akibat cakaran kucing bisa picu rabies, ini faktanya

    Terkait

    PRIORITAS, 3/8/25 (Bogor): Bagi banyak orang, kucing adalah sahabat. Lucu, manja, dan tampaknya tak berbahaya. Namun siapa sangka, cakaran hewan ini menyimpan risiko mematikan, yaitu rabies. Di balik kuku kecilnya, bisa tersembunyi ancaman virus yang belum ada obatnya jika sudah mencapai otak.

    Cerita tentang cakaran kucing dan rabies belum banyak terdengar. Sebab, masyarakat lebih familiar dengan gigitan anjing sebagai penyebab utama. Namun dokter memperingatkan, cakaran atau jilatan kucing yang terinfeksi rabies juga bisa berujung fatal jika tidak segera ditangani.

    Menurut dosen Fakultas Kedokteran IPB University, dr Trisni Untari Dewi, virus rabies bisa menular melalui banyak cara.

    “Penularan virus rabies terjadi melalui gigitan dan goresan cakaran atau jilatan pada kulit terbuka (mukosa) oleh hewan yang terinfeksi virus rabies,” ungkap dr Trisni dalam keterangannya, seperti dikutip Beritaprioritas dari laman IPB University, Minggu (3/8/25).

    Virus itu, katanya, tak bisa menembus kulit sehat, namun bisa dengan mudah masuk lewat luka terbuka. Oleh karena itu, penting mengenali risiko sejak awal.

    Meski jarang, kucing termasuk hewan yang dapat menularkan rabies. Di Indonesia, anjing memang menyumbang sekitar 98 persen kasus penularan. Tapi sisanya tetap bisa berasal dari kucing atau kera yang terinfeksi.

    “Cakaran kucing sebenarnya jarang menularkan rabies, tetapi tetap berpotensi jika luka terbuka dan terjadi kontak dengan air liur hewan yang terinfeksi,” tambahnya.

    Cuci luka 15 menit, jangan tunggu

    Jika kamu terkena cakaran kucing, jangan panik. Hal pertama yang harus dilakukan adalah mencuci luka dengan sabun dan air bersih selama setidaknya 15 menit. Tujuannya agar virus yang mungkin ada bisa dibersihkan sebanyak mungkin dari permukaan luka.

    Setelah itu, luka harus dioleskan antiseptik seperti alkohol 70 persen atau povidone iodine. Jika lukanya dalam atau kamu merasa tidak yakin, langsung datangi pusat layanan kesehatan terdekat.

    Dokter akan menilai apakah kamu perlu suntikan vaksin antirabies (VAR), bahkan serum antirabies (SAR) jika kasusnya parah atau hewan tidak bisa diamankan.

    Edukasi penting, bukan hanya vaksin

    Masyarakat cenderung menyepelekan luka karena cakaran kucing, terutama jika berasal dari hewan peliharaan sendiri. Padahal, hewan rumahan pun bisa tertular rabies dari lingkungan jika tidak divaksinasi rutin.

    Edukasi publik soal bahaya rabies masih perlu ditingkatkan. Terutama tentang bagaimana virus ini bisa menjalar bukan hanya lewat gigitan. Banyak yang tidak tahu, bahwa cakaran kucing atau jilatan di luka terbuka juga bisa menularkan virus.

    Selain itu, membangun kesadaran untuk menjaga kesehatan hewan peliharaan, memberikan vaksin rabies tahunan, dan melaporkan kasus hewan mencurigakan ke dinas terkait adalah tanggung jawab bersama.

    Dengan penanganan yang tepat, risiko bisa ditekan. Tapi begitu rabies menunjukkan gejala, nyawa hampir mustahil diselamatkan. (P-Khalied M)

    Viral

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here

    Headline News

    spot_img

    Terkini