PRIORITAS, 10/11/24 (Riyadh):Melalui pertarungan yang menegangkan dan melelahkan selama tiga jam dan 4 menit, Coco Gauff berhasil menaklukkan Zheng Qinwen di laga final untuk meraih gelar juara turnamen penutup tahun WTA Finals Riyadh.
Bagi Coco ini adalah sejarah dalam kariernya menjuarai turnamen penutup tahun.
“Tetap tangguh, berjuang untuk setiap poin,” kata Gauff dalam konferensi pers pasca-pertandingan, seperti disiarkan WTA, Minggu (10/11/24).
Petenis Amerikat Serikat itu yang merupakan unggulan ketiga, menang tipis atas petenis unggulan ketujuh Zheng dengan skor 3-6, 6-4, dan 7-6 (2) pertandingan fi final terpanjang di WTA Finals sejak catatan waktu mulai dihitung pada 2008.
“Saya tahu saya hampir kalah, tetapi, Anda tahu, saya hanya mencoba untuk tetap menikmati momen ini sejujurnya, dan saya sangat bangga pada diri saya sendiri,” lanjutnya.
Dalam penampilan ketiganya di WTA Finals, Gauff harus mengatasi ketertinggalan untuk menang atas Zheng.
Gauff harus bangkit satu break di set kedua, dan ia dua kali tertinggal satu break di set ketiga, saat Zheng melakukan servis untuk 5-4.
Hal itu mengingat pada perjalanan Gauff menuju gelar Amerika Serikat (AS) Terbuka 2023 ketika ia bangkit dari ketertinggalan satu set dalam tiga pertandingan, Gauff menggunakan keberaniannya untuk bangkit pada setiap kesempatan.
“Di akhir pertandingan, ketika saya, seperti, terjatuh ke lantai, saya tidak berpikir saya akan melakukan itu,” ujar Gauff.
“Saya seperti berjanji kepada diri sendiri bahwa saya hanya akan menyimpannya untuk Grand Slam. Namun sejujurnya, melihat jalannya
pertandingan, saya seperti, ‘Saya lelah. Saya hanya ingin berbaring di tanah.’,” imbuhnya.
Gauff menerima hadiah US$4.805.000 atau sekitar Rp75,2 miliar untuk pekannya di Riyadh, hadiah terbesar di ajang WTA Tour.
Petenis AS itu juga telah meraih peringkat dunia No.3 di akhir musim untuk tahun kedua berturut-turut.
Setelah kalah di babak 16 besar saat berusaha mempertahankan gelar AS Terbuka, Gauff bangkit kembali dengan memenangi 12 dari 14 pertandingan terakhirnya tahun ini.
Seperti dilansir Mediaindonesia.com, dengan memenangi gelar di lapangan keras Beijing bulan lalu, Gauff menjadi petenis putri pertama di Era Open yang memenangi tujuh final lapangan keras tingkat tur pertamanya.
Gauff kini telah memperpanjang rekor final lapangan kerasnya menjadi 8-0, dan ia meningkatkan catatan tersebut menjadi 9-1 di final tingkat tur
secara keseluruhan. (P-wr)— foto ilustrasi istimewa