PRIORITAS, 17/5/25 (Jakarta): Ternyata Indonesia mempunyai potensi lahan seluas dua juta hektare di berbagai wilayah Indonesia, khususnya yang cocok untuk pengembangan tanaman aren (enau) sebagai bahan baku pembuatan bioetanol (energi pengganti BBM bensin). Demikian informasi yang diterima Beritaprioritas.com, Sabtu (17/5/25) ini, sebagaimana diungkapkan PT Pertamina New and Renewable Energy (PNRE).
Sebagaimana dikemukakan CEO Pertamina New and Renewable Energy (PNRE), John Anis, data itu berdasarkan informasi yang disampaikan oleh Kementerian Perhutanan (Kemenhut).
John Anis kemudian memerinci, berdasarkan perhitungan dari Kementerian Perhutanan, satu juta hektare lahan aren mampu memproduksi 24 juta kiloliter bioetanol per tahun.
“Jadi kalau punya satu juta hektare, 24 juta kl. Padahal kebutuhan kita sekitar 40 juta kl. Jadi setengahnya udah, ya setengahnya, kalau itu masif, udah gak import lagi tuh. Jadi udah tertutup lah,” demikian John dalam acara Coffee Morning CNBC Indonesia, Jumat (16/5/25) kemarin.
Terkait itu, untuk mengembangkan aren sebagai bahan baku bioetanol, PNRE akan mengembangkan proyek percontohan di wilayah Jawa Barat. Yakni di Tasikmalaya atau Garut.
“Jadi ide-nya adalah, nanti bekerja sama dengan petani. Jadi aku bilang juga, salah satu keuntungan nabati ini adalah mengangkat petani dari SDM juga pasti sama. Kita bekerja sama, mereka juga, ya mudah-mudah harapannya juga bisa kembali ke jadi jangan hanya ke kota ya, kembali ke desanya, mendapatkan penghasilan yang baik,” ujar John Anis. (P-*r/me)
