32.6 C
Jakarta
Monday, July 21, 2025

    Inggris adili tiga orang mata-mata Iran

    Terkait

    PRIORITAS, 19/5/25 (London): Tiga pria Iran yang dituduh melakukan kegiatan mata-mata dan serangan teror di Inggris, mulai disidangkan di pengadilan di London.

    Menurut Polisi, ketiga pria tersebut telah didakwa terlibat dalam tindakan yang kemungkinan membantu dinas intelijen asing antara 14 Agustus 2024 dan 16 Februari 2025. Negara asing yang menjadi sasaran dakwaan tersebut adalah Iran.

    Dakwaan tersebut muncul di tengah penyelidikan ketat terhadap dugaan aktivitas yang didukung Iran di Inggris.

    Menteri Dalam Negeri Inggris, Yvette Cooper, mengatakan pihaknya akan mengambil tindakan terpisah, untuk mengatasi masalah serius dari kasus ketiga pria itu.

    “Iran harus dimintai pertanggungjawaban atas tindakannya. Kita harus memperkuat kewenangan untuk melindungi keamanan nasional, karena kita tidak akan menoleransi meningkatnya ancaman di wilayah kita”, tegas Cooper, seperti dikutip Beritaprioritas.com dari Asharq Al-Awsat, hari Senin (19/5/25).

    Ketiga pria yang didakwa adalah Mostafa Sepahvand (39 tahun), Farhad Javadi Manesh (44 tahun) dan Shapoor Qalehali Khani Noori (55 tahun).

    Mereka hingga ini masih ditahan dan akan hadir pada sidang pendahuluan di pengadilan pidana pusat pada 6 Juni 2025 mendatang.

    Sebanyak 20 rencana teror

    Dakwaan terhadap ketiga pria tersebut muncul, setelah polisi menangkap delapan pria termasuk tujuh warga negara Iran pada awal Mei 2025 ini.

    “Kami melakukan penangkapan ini karena kekhawatiran tentang dugaan rencana untuk menargetkan tempat tertentu,” jelas Kepolisian Inggris.

    Kepala penanggulangan mata-mata dalam negeri Inggris, Ken McCallum, mengatakan tahun lalu petugas telah menanggapi 20 rencana teror yang didukung Iran, setelah berpotensi menimbulkan ancaman mematikan bagi warga negara dan penduduk Inggris.

    Pengadilan pada Sabtu mendengarkan tuduhan ketiga pria tersebut telah menargetkan jurnalis berbasis di Inggris terkait dengan Iran International, sebuah lembaga penyiaran yang kritis terhadap pemerintah Iran.

    Mostafa Sepahvand juga didakwa melakukan pengawasan dan bermaksud melakukan kekerasan serius terhadap seseorang di Inggris.

    Sementara Manesh dan Noori didakwa melakukan pengawasan dan bermaksud melakukan tindak kekerasan serius kepada orang lain.

    Pemerintah mengatakan orang-orang itu tiba dengan cara yang tidak teratur, termasuk melalui perahu kecil menyeberangi Selat antara tahun 2016 dan 2022.

    Imigrasi merupakan isu politik utama di Inggris, di mana banyak pemilih khawatir dengan tingginya jumlah kedatangan.

    Perdana Menteri Keir Starmer telah berjanji untuk mengurangi jumlah penyeberangan perahu kecil dengan menargetkan geng penyelundup manusia.

    Iran terganggu

    Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araghchi sebelumnya mengatakan ia terganggu saat mengetahui warga negara Iran telah ditangkap otoritas Inggris.

    Ia mengatakan Teheran siap membantu dalam penyelidikan, jika tuduhan pelanggaran yang kredibel terbukti.

    Tetapi pejabat kementerian luar negeri Iran lainnya menolak tuduhan apa pun, dengan menyebut  hal itu tidak berdasar.

    Pada tahun 2023, seorang warga negara Austria dihukum karena melakukan pengintaian bermusuhan terhadap kantor pusat Iran International di London.

    Tahun lalu seorang jurnalis Inggris asal Iran yang bekerja untuk Iran International ditikam di London.

    Pemerintah Inggris telah menempatkan Iran pada tingkatan tertinggi dalam daftar negara yang berusaha melakukan pengaruh politiknya di Inggris. (P-Jeffry W)

    Viral

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here

    Headline News

    Terkini