26.7 C
Jakarta
Tuesday, June 17, 2025

    India ungkap pelaku utama pembunuhan 26 wisatawan di Kashmir

    Terkait

    PRIORITAS, 2/5/25 (New Delhi): Militer India telah berhasil mengungkap pelaku utama yang melakukan pembantaian 26 wisatawan di kawasan wisata Baisaran Pahalgam di Kashmir 22 April 2025 lalu. Pelaku ialah seorang mantan tentara Pakistan9, yang pernah bertugas sebagai anggota pasukan khusus.

    Menurut militer India, pria yang pernah menjalani pelatihan komando elit atau para komando di Pakistan itu ialah Hashim Musa.

    Pelaku utama berhasil diidentifikasi, setelah militer India mendapat gambaran sketsa wajah dari sejumlah orang yang selamat setelah pembunuhan massal di lokasi wisata tersebut.

    “Dia diyakini sebagai mantan tentara yang terlatih sebagai pasukan para komando Pakistan”, jelas militer seperti dikutip Beritaprioritas.com dari Kashmir Observer, hari Jumat (2/5/25).

    Kelompok Musa dikenal di wilayah Jammu dan Kashmir, yang sejak lama menjadi lokasi pemberontak.

    Hashim Musa juga secara efektif membantu kegiatan kelompok teroris lain di wilayah tersebut.

    Militer India menyebutkan, Musa, yang berusia 20-an, menyusup dari Pakistan ke wilayah India melalui sektor Kathua dan Samba.

    Setelah penyusupan, ia menjadi aktif di daerah Dera Ki Gali di Rajouri-Poonch, tempat Lashkar-e-Taiba (LeT) mengatur sejumlah serangan terhadap pasukan keamanan selama setahun terakhir.

    Dilatih khusus

    Pasukan para-komando Pakistan, tempat teroris Hashim Musa dilatih khusus, memang terkenal karena keahlian mereka dalam peperangan nonkonvensional, taktik bertahan hidup, dan pertempuran di pegunungan.

    Pelatihan mereka meliputi operasi ketahanan tinggi, pertempuran jarak dekat (CQB), navigasi melalui medan yang sulit, dan teknik penghindaran tingkat lanjut, yang semuanya tampak tercermin dalam operasi Musa.

    Sumber militer India mengungkapkan, perilaku kelompok Musa tersebut di lapangan menunjukkan tingkat ketahanan dan pelatihan tempur yang tinggi.

    Para teroris telah berhasil menghindari patroli polisi dan tentara, terus bergerak melalui hutan pegunungan yang terjal sambil menghindari kontak dengan warga sipil.

    Yang menjadi perhatian, kelompok teroris itu menahan diri untuk tidak mendekati desa untuk mencari makanan.

    Tidak seperti penyusup sebelumnya, yang sering kali dengan cepat dinetralisir, karena kelelahan dan ketergantungan mereka pada dukungan lokal.

    Senjata canggih

    Indikator lain dari pelatihan militer profesional yang diperoleh para teroris Musa, adalah penggunaan persenjataan canggih, termasuk karabin M4, saat mereka melakukan pembantaian di Baisaran.

    Senjata-senjata ini memerlukan keterampilan penanganan dan perawatan khusus, yang biasanya diperoleh melalui pelatihan militer formal.

    National Investigation Agency (NIA) atau Lembaga Investigasi Nasional India, telah mengumumkan hadiah Rs 20 lakh (sekitar Rp.410 juta) untuk informasi apa pun yang mengarah pada penangkapan Hashim Musa.

    Sumber-sumber mengonfirmasi modus operandi kelompok itu menunjukkan Hashim Musa dan kelompoknya,  diduga kuat mendapat dukungan militer Pakistan. Mereka kini melarikan diri ke markas mereka di Pakistan.

    Di ambang perang

    Akibat pembantaian di lokasi wisata Baisaran Pahalgam,  pemerintah India dan Pakistan kini berada di ambang perang.

    Perdana Menteri India Narendra Modi telah memberikan kebebasan penuh kepada Angkatan Bersenjata untuk menentukan cara, target, dan waktu respons militer, dalam menanggapi serangan teror tersebut.

    Keputusan itu diambil selama pertemuan tingkat tinggi yang diadakan oleh Perdana Menteri di kediamannya di New Delhi.

    Pertemuan selama 90 menit tersebut dihadiri Menteri Pertahanan Persatuan Rajnath Singh, Penasihat Keamanan Nasional Ajit Doval, Kepala Staf Pertahanan Jenderal Anil Chauhan.

    Hadir juga tiga kepala angkatan, masing-masing Angkatan Darat Jenderal Upendra Dwivedi, Angkatan Laut Laksamana Dinesh K Tripathi, dan Kepala Angkatan Udara Marsekal Amar Preet Singh.

    Menurut berbagai sumber, Perdana Menteri menegaskan kembali untuk memberikan “pukulan telak” terhadap terorisme tetap menjadi tekad nasional.

    “Seluruh dunia mendukung 140 juta warga India dalam perjuangan kita melawan terorisme. Saya sekali lagi meyakinkan keluarga korban bahwa mereka akan mendapatkan keadilan, dan keadilan akan ditegakkan,” kata PM Modi.(P-Jeffry W)

    Viral

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here

    Headline News

    Terkini