Ketua Satgas PKA Sulteng Eva Bande (tengah) meninjau PT Poso Energy. (Ist.)PRIORITAS, 19/11/25 (Poso): Gubernur Sulawesi Tengah (Sulteng) Dr. H. Anwar Hafid M.Si. mendesak PT Poso Energy untuk memprioritaskan penyelesaian masalah 25 rumah warga Desa Sulewana yang mengalami kerusakan. Keretakan rumah-rumah tersebut diduga akibat aktivitas Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) yang dioperasikan perusahaan tersebut.
Desakan ini disampaikan melalui Ketua Satuan Tugas Penyelesaian Konflik Agraria (Satgas PKA) Sulteng, Eva Susanti Bande, saat mendampingi tim ahli dari Institut Teknologi Bandung (ITB) yang meninjau lokasi. Tim pakar ITB datang sebagai respons atas pengaduan warga, seperti yang diungkapkan oleh Eva Bande.
“Tolong rumahnya diperbaiki, jangan dibiarkan warga seperti itu terus,” tegas Eva Bande kepada perwakilan perusahaan, merujuk pada kondisi 25 rumah warga yang retak.
Eva Bande menambahkan bahwa perbaikan rumah warga merupakan salah satu rekomendasi yang harus segera dijalankan PT Poso Energy tanpa harus menunggu hasil penelitian tim ahli rampung.
Kendati demikian, dalam pertemuan tersebut, perwakilan PT Poso Energy menyatakan tidak dapat melakukan perbaikan dengan alasan belum ada kepastian bahwa kerusakan tersebut disebabkan oleh aktivitas perusahaan.

Proyek PLTA Poso Energi di Solewana Poso, Sulteng. (Ist.)
Gali data lapangan
Diketahui, kunjungan tim pakar ITB, yang berlangsung pada Selasa, 18 November 2025, bertujuan untuk mengumpulkan data dan fakta di lapangan. Rangkaian kegiatan tersebut diawali dengan rapat maraton selama delapan jam di kantor PT Poso Energy.
Rapat dimaksudkan untuk mencocokkan dan memverifikasi data terkait aspek rekayasa pembangkit listrik. Setelah itu, dilanjutkan dengan peninjauan lapangan untuk memeriksa kondisi batuan geologi di sekitar area PLTA Poso 1 dan Poso 2.
Tim ahli ITB terdiri atas Dr. Teguh Purnama Sidiq, S.T, M.T (Tenaga Ahli Geodesi), Dr. Rendy Dwi Kartiko, S.T, M.T (Tenaga Ahli Geologi), dan Inzagi Suhendar, S.T, M.T (Asisten Tenaga Ahli Tambang).
Menurut Teguh Purnama Sidiq, timnya berkomitmen untuk mencari kebenaran berdasarkan fakta di lapangan dengan metodologi ilmiah dan objektivitas akademik. Hingga saat ini, belum ada kesimpulan yang diperoleh dari kunjungan tim pakar ITB. Mereka masih dalam tahap pengumpulan data awal dan verifikasi dokumen. (P-*/Elkana Lengkong)
No Comments