Gebrakan baru JakJazz, luncurkan “JakJazz Lab”untuk kegiatan ekskul di sekolah
Tim penyelenggara JakJazz 2025 di bawah pimpinan Tommy Maulana, (ketiga dari kiri) putra pendiri JakJazz mendiang Ireng Maulana, memberikan penjelasan tentang JakJazz 2025. Ikut m,endampingi antara lain Chairman JakJazz 2025 Sari Purnomo (kedua dari kiri) dan Music Director Barry Likumahua (kedua dari kanan). (Ist.) PRIORITAS, 24/9/25 (Jakarta): Kehadiran kembali Jakarta International Jazz Festival atau JakJazz di tahun 2025 ini setelah lima tahun vakum, tak sekadar come back.
JakJazz 2025 hadir dengan membawa gebrakan baru bernama “JakJazz Club”, sebuah program pasca-festival (post-event) yang dirancang sebagai kegiatan ekstrakurikuler di sekolah-sekolah.
Hal itu dikemukakan Direktur Festival Jakarta International Jazz Festival (JakJazz) 2025 , Tommy Maulana, dalam acara “JakJazz Intimate Media Luncheon 2025” di Jakarta Selatan, Rabu (24/9/25). Tommy Maulana adalah putra musisi jazz terkemuka Indonesia, pendiri JakJazz, Ireng Maulana.
Disebutkan, “JakJazz Club” memiliki misi untuk membina dan menginspirasi siswa, di mana seni tidak harus melulu tentang menjadi musisi profesional. Tujuan utamanya adalah menciptakan keseimbangan dalam pola pikir siswa melalui seni.
“JakJazz Lab” adalah program pasca-festival (post-event) yang dirancang sebagai kegiatan ekstrakurikuler di sekolah-sekolah.
Dengan demikian, ajang JakJazz 2025 tidak hanya fokus pada panggung musik jazz, namun juga memperluas visinya ke dunia pendidikan, yang akan dimulai pada 2026 mendatang.
“Saat ini, program ini telah menarik minat dua sekolah swasta, salah satunya di Gading Serpong dan sedang berupaya untuk berkolaborasi dengan sekolah negeri di lima wilayah DKI Jakarta,” kata Tommy.
“Harapannya, ekstrakurikuler ini bisa membina dan menginspirasi. Mereka enggak harus jadi musisi kok, tapi membuat balance di dalam pemikiran,” kata Tommy, seperti dilansir dari Antara.
Menarik minat siswa
Dikatakan, JakJazz juga menggandeng institusi kreatif di luar musik untuk program ini. Bocorannya, akan ada loka karya yang membahas keterkaitan antara musik jazz dan bidang lain seperti film dan animasi.
“Enggak banyak yang tahu ya bahwa semua kreatif itu ‘relate’ (terhubung, red.) kepada hal yang lain,” jelas Tommy.
Ia mencontohkan bagaimana karya seorang musisi zaman dulu sering melibatkan desainer grafis dan ilustrator untuk sampul album.
Dengan menggandeng berbagai pihak, “JakJazz Lab” diharapkan dapat menarik minat siswa, sehingga program ini menjadi bagian dari kurikulum ekstrakurikuler yang dapat mereka pilih secara bebas.
Langkah ini menjadi wujud nyata JakJazz dalam membangun ekosistem kreatif yang sehat dan berkelanjutan di Indonesia.
Desember JakJazz 2025
Dalam kesempatan yang sama, penyekenggara menyampaikan perhelatan utama JakJazz 2025 akan berlangsung di Jakarta, 20 Desember mendatang dengan menghadirkan pertunjukan musik di panggung kolaborasi talenta lintas generasi di dalam negeri.
Selain itu, terdapat pula penampilan sejumlah musisi internasional seperti Motoharu dari Jepang dan satu musisi dari Amerika Serikat.
Sebagai salah satu pelopor festival jazz berkelas internasional di tanah air, JakJazz terselenggara sejak tahun 1988 silam, dengan digagas oleh musisi Jazz terkemuka Indonesia, Ireng Maulana.
Dalam perjalanannya, JakJazz sempat disebut kalah pamor dari ajang serupa bernama Java Jazz Festival yang juga dikenal dengan nama Jakarta International Java Jazz Festival. Namun dengan kembalinya JakJazz, diharapkan khasanah musik jazz di Indonesia kian berwarna-warni. (P-rwt)
Related posts
Terdaftar di Dewan Pers
No Comments