PRIORITAS, 3/12/24 (Jakarta): Kegiatan hilirisasi menjadi salah satu penyumbang investasi besar sampai pada kuartal III-2024 ini. Tak tanggung-tanggung investasi dari hilirisasi ini berkontribusi hingga kurang lebih 21,6 persen atau mencapai Rp272,91 triliun.
“Hilirisasi berkontribusi kurang lebih 21,6 persen dari total realisasi investasi sebesar Rp272,91 triliun. Jadi memang hilirisasi kontribusinya cukup signifikan kepada realisasi investasi kami,” ungkap Menteri Investasi dan Hilirisasi atau Kepala BKPM, Rosan P Roeslani dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi XII DPR, Selasa (3/11/24).
Selanjutnya Rosan merinci, kontribusi investasi dari hilirisasi dihasilkan dari beberapa hilirisasi mineral. “Di antaranya yang paling tinggi oleh smelter yang mencapai kurang lebih Rp170,78 triliun. Kemudian disusul oleh Nickel sebesar Rp113,77 triliun, Bauksit sebesar Rp45,72 triliun, Tembaga sebesar Rp70,79 triliun dan Timah sebesar Rp500 miliar”.
“Kemudian sektor hilirisasi dengan realisasi investasi terbesar itu adalah pertanian, kurang lebih mencapai khususnya ya ini di industri pengolahan CPO dan oleochemical sebesar Rp44,09 triliun. Ini yang kontribusi kedua terbesar,” jelas Rosan.
Di samping itu, hilirisasi terbesar dari kehutanan khususnya industri pulp and paper sebesar Rp33,72 triliun. Lalu hilirisasi minyak dan gas bumi khususnya industri petrokimia sebesar Rp17,46 triliun, selebihnya ekosistem baterai kendaraan listrik sebesar Rp6,86 triliun.
“Dan tentunya kita harapkan ke depannya bukan hanya dari sektor mineral tapi juga sebagian nomenklatur kami dengan sektor-sektor seperti perkebunan, pertanian, perikanan juga akan dilakukan hilirisasi atau nilai tambah di dalam nomenklatur baru kami,” tegas Rosan, seperti dilansir CNBCIndonesia.com.
Realisasi investasi Rp1.262,43 T
Selanjutnya Rosan menyampaikan, realisasi investasi pada kuartal III-2024 ini mencapai Rp1.261,43 triliun.
Dikatakan, hal ini sudah 76,45 persen dari target yang dicanangkan pada tahun 2024 yang mencapai Rp1.650 triliun. (P-jr)