28.2 C
Jakarta
Wednesday, December 4, 2024

    BPJT: Sebanyak 72,7 persen jalan tol Indonesia dibangun selama pemerintahan Jokowi

    Terkait

    PRIORITAS, 17/9/24 (Jakarta): Selama 10 tahun menjabat, Presiden Joko Widodo telah membangun banyak jalan tol di Indonesia, yakni lebih dari 70 persen.

    Demikian catatan Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

    Sebagaimana dikemukakan Anggota BPJT Unsur Masyarakat, Tulus Abadi, selama dua periode pemerintahan Jokowi, pembangunan jalan tol di Indonesia mengalami percepatan.

    “Kalau melihat indikator dari pembangunan jalan tol sebagai infrastruktur di Indonesia, harus diakui jumlahnya mengalami percepatan signifikan selama era pemerintahan Presiden Joko Widodo,” ujar Tulus sebagaimana diberitakan Beritasatu.com, Selasa (17/9/24).

    Diketahui, sejak 1978 hingga Juni 2024, BPJT setidaknya mencatat sudah 2.893,02 kilometer (km) panjang ruas jalan tol yang membentang di Indonesia.

    Adapun pertumbuhan jalan tol di Indonesia membentang sepanjang 600,62 km pada 1978-2004, kemudian 189,2 km (2005-2014), 132,35 km (2015), 43,69 km (2016), 156,5 km (2017), 442,6 km (2018), 522,88 km (2019), 246,12 km (2020), 122,84 km (2021), 142,11 km (2022), 217,78 km (2023), dan 76,33 km (2024).

    Dengan begitu, ada sekitar 790 km jalan tol yang dibangun sejak 1978 hingga 2014, kemudian bertambah 2.103 km yang beroperasi selama 10 tahun ke belakang. Data BPJT ini menunjukkan sekitar 72,7 persen tol di Indonesia dibangun selama pemerintahan Jokowi.

    Sebaran jalan tol ke berbagai pulau besar

    Sebagaimana diketahui, saat ini, sebaran tol di Indonesia mencakup pulau-pulau besar dari Jawa, Sumatera, Bali, Kalimantan, hingga Sulawesi. Sementara, Kepulauan Nusa Tenggara, Kepulauan Maluku, dan Pulau Papua belum memiliki jalan tol.

    Data menunjukkan, Pulau Jawa memiliki ruas tol terpanjang hingga 1.782,47 km yang sudah dioperasikan. Kemudian, disusul dengan Sumatera 941,75 km, Kalimantan 97,27 km, Sulawesi 61,46 km, dan Bali yang panjang tolnya 10,07 km.

    Salah satu kunci percepatan pembangunan tol, menurutnya, ialah kemudahan regulasi yang diatur oleh pemerintah.

    “Memang sebenarnya yang membangun juga sektor swasta, BUMN, tetapi pemerintah juga memberikan fasilitas, kemudahan-kemudahan dan regulasi sehingga akselerasinya bisa dilakukan oleh pemerintah dengan berbagai keterlibatan pihak swasta dan juga BUMN,” ucapnya.

    Beri dampak besar

    Tulus Abadi melanjutkan, pembangunan jalan tol memiliki dampak besar antara lain adalah dapat meningkatkan konektivitas,memangkas waktu tempuh berkendara, hingga dan mendukung pertumbuhan perekonomian masyarakat.

    “Dengan adanya akses jalan tol yang dibangun itu kan secara infrastruktur memberikan kemudahan bagi masyarakat setempat untuk melakukan perjalanan ekonomi, perjalanan wisata, dan mobilitas-mobilitas lain,” tandas Tulus Abadi. (P-jr) — foto ilustrasi istimewa

    - Advertisement -spot_img

    Viral

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here

    Headline News

    - Advertisement -spot_img

    Terkini