PRIORITAS, 30/12/24 (Jakarta): Menteri ESDM Bahlil Lahadalia menyatakan bahwa pihaknya memantau secara intensif aktivitas gunung api di Indonesia menyusul meningkatnya jumlah gunung berapi yang mengalami erupsi menjelang pergantian tahun 2025.
Langkah ini dilakukan untuk memastikan keamanan masyarakat, khususnya di daerah wisata yang ramai dikunjungi selama libur Tahun Baru.
“Kami bekerja sama dengan Badan Geologi dan BMKG untuk terus memantau aktivitas vulkanik. Keselamatan masyarakat adalah prioritas utama, terutama di momen liburan seperti ini,” ujar Bahlil dalam keterangan resminya.
Bahlil juga meminta pelaku usaha di sektor pariwisata untuk proaktif memberikan informasi kepada wisatawan terkait kondisi terkini gunung api di sekitar destinasi wisata. “Kami ingin memastikan liburan Tahun Baru berjalan aman dan nyaman, tanpa mengabaikan potensi risiko dari aktivitas vulkanik,” tambahnya.
Saat ini, beberapa gunung api di Indonesia, seperti Gunung Merapi, Semeru, dan Anak Krakatau, menunjukkan peningkatan aktivitas. Pemerintah terus memonitor kondisi ini untuk meminimalkan dampak terhadap masyarakat dan perekonomian lokal.
Menurut Bahlil, memantau aktivitas vulkanik gunung api di seluruh Indonesia sesuai arahan Presiden Prabowo Subianto untuk memastikan kondisi kegeologian dalam kondisi aman hingga usai libur Tahun Baru 2025.
Dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Senin (30/12/24), menjelaskan bahwa pada Minggu, Ia meninjau Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Merapi di Kaliurang, Yogyakarta, bersama Anggota Komisi XII DPR RI Gandung Pardiman.
“Saya bersama Pak Gandung Pardiman dan Kepala Badan Geologi datang untuk memastikan keaktifan gunung api di seluruh Indonesia terpantau dengan baik. Status Gunung Merapi saat ini berada di Level III (Siaga). Jadi, masyarakat yang ingin berwisata ke daerah pegunungan tidak ada masalah,” ujar Bahlil.
Menurut Bahlil, Kementerian ESDM melalui Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi terus memantau aktivitas vulkanik di seluruh Indonesia.
“Semuanya kita pantau terus. Jadi, di semua tempat, kemarin saya di Cilegon, saya juga (memantau) Gunung Krakatau. Jadi setiap ke daerah, saya menyempatkan diri untuk mengecek di pos-pos yang ada. Ini bagian dari perintah Presiden Prabowo untuk mengecek seluruh fasilitas-fasilitas yang terkait dengan keselamatan masyarakat,” kata dia.
Di tempat yang sama, Kepala Badan Geologi Muhammad Wafid menyebutkan saat ini terdapat tujuh gunung api di Indonesia yang berstatus Siaga (Level III).
Gunung tersebut adalah Gunung Awu, Gunung Karangetang, dan Gunung Lokon di Sulawesi Utara; Gunung Iya dan Gunung Lewotobi Laki-laki di Nusa Tenggara Timur (NTT); Gunung Ibu di Maluku Utara; dan Gunung Merapi di Yogyakarta.
Wafid menyatakan PVMBG Badan Geologi terus memantau dan mengawasi aktivitas vulkanik gunung api di seluruh Indonesia sepanjang waktu, bukan saat libur Natal-tahun baru saja.
“Seluruh gunung api kita pantau termasuk di daerah-daerah wisata. Semuanya memang dalam pantauan. Meskipun tidak Natal-tahun baru tetap dalam pantauan,” katanya.
Khusus untuk Gunung Merapi, Wafid mengingatkan masyarakat di sekitar aliran sungai Merapi untuk mewaspadai potensi banjir lahar dingin.
Curah hujan tinggi di puncak Merapi selama musim hujan dapat membawa material vulkanik ke sungai-sungai seperti Kali Gendol, Kali Boyong, dan Kali Kuning.
“Masyarakat yang bermukim di sekitar aliran sungai yang berhulu di bagian puncak Gunung Merapi diimbau untuk mewaspadai terjadinya banjir lahar,” kata Wafid. (P-bwl)